Para peserta magang ke Jepang bersama orang tuanya menghadiri pelepasan bersama orang tuanya di BLK Grobogan. Foto: Tya wiedya

GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Para peserta peserta magang ke Jepang bertemu langsung dengan orang tua dan keluarganya di Aula UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan, Rabu 16 Januari 2024.

Orang tua para peserta magang ini datang ke Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Grobogan untuk anak-anak pamitan dan mereka melepas anak-anak yang telah mengikuti program prapemagangan ke Jepang sejak Juli 2023 lalu. Mereka akan berangkat ke Jepang pada 14 April 2024 ini.

Dari 79 peserta pada Pelatda angkatan 2024-01/ke-363, tersisa 57 orang yang lolos untuk mengikuti pelatihan nasional dan berangkat ke Jepang dalam rangka program pemagangan.

Program pemagangan ke Jepang ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan Kementerian Tenaga Kerja RI bersama IM Japan. Pelaksanaan kegiatan pra pemagangan ke Jepang dilaksanakan di Kabupaten Grobogan, mulai dari pendaftaran hingga pelatihan para peserta pemagangan ke Jepang.

Kepala Disnakertrans Grobogan, Teguh Harjokusumo mengatakan, puluhan orang tua para peserta ini dikumpulkan untuk dilakukan wawancara bersama Kementerian Tenaga Kerja RI dan IM Japan.

Sekda Grobogan Anang Armunanto memberikan pesan-pesan kepada para peserta magang dan orang tua. Foto: Tya Wiedya

Baca juga Penataran Wasit di Grobogan, Peraturan Baru World Karate Federation Mulai Dikenalkan

Dalam wawancara ini, pewawancara memberikan pertanyaan terkait siap atau tidaknya melepaskan anak-anak mereka yang ikut dalam program pemagangan ke Jepang ini. Dimana, mereka akan dikontrak selama tiga tahun di Jepang.

 

“Para orang tua ini diwawancarai supaya bisa mengetahui siap tidaknya mereka melepas anaknya untuk ikut pemagangan ke Jepang ini. Di sini juga dijelaskan bahwa keberangkatan peserta ke Jepang tidak mengeluarkan uang sepeser pun. Justru, IM Japan akan memberikan uang saku senilai 100 ribu yen atau kalau dirupiahkan sekitar Rp10 juta – 11 jutaan,” ujar Teguh.

Uang saku ini akan diberikan kepada para peserta saat akan berangkat ke Jepang. Rencananya, tanggal 19 Januari 2024 ini, mereka akan dilepas oleh Sekda Grobogan Anang Armunanto, untuk terbang ke Jakarta, setelah itu akan menjalani penerbangan ke Jepang untuk mengikuti program pemagangan.

“Selama di Jepang nanti, orang tua juga wajib memahami kondisi anaknya bahwa sedang bekerja di Jepang. Tidak sering menekan anaknya, terutama soal uang, karena ini akan berpengaruh pada kondisi psikis peserta. Mereka ikut magang di Jepang selama tiga tahun harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan, sehingga ini untuk mengantisipasi terjadinya peserta yang kabur atau melarikan diri, karena itu sudah di luar tanggung jawab IM Japan,” ujar Teguh.

Teguh berharap, para peserta pemagangan ini bisa betah bekerja di Jepang selama tiga tahun dan kembali ke Indonesia menjadi wirausahawan yang sukses, orang tua di kampung juga semakin bahagia.

Terharu

Para orang tua mengaku senang ketika anak mereka dinyatakan terverifikasi bisa terbang ke Jepang setelah digembleng selama 72 hari di UPT BLK Disnakertrans Grobogan.