blank
Data Statistik Kebencanaan di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang dikeluarkan BPBP Jawa Tengah periode 1-6 Januari 2024. Foto : Dok BPBD Jawa Tengah

SEMARANG (SUARABARU.ID) Pemerintah provinsi Jawa Tengah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mengingatkan kepada warga di wilayah Jawa Tengah bagian tengah, untuk mewaspadai ancaman bencana tanah longsor.

Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Darurat BPBD Jateng, Muhammad Chomsul mengatakan, wilayah Jateng bagian tengah yang terapit pegunungan sangat rawan bencana tanah longsor.

Terutama seperti di daerah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo dan beberapa wilayah di Kabupaten Cilacap perlu diwaspadai ancaman bencana tanah longsor.

“Untuk daerah lereng harus meningkatkan kewaspadaan, karena di musim hujan ini berpotensi longsor,” kata Chomsul saat dihubungi, Sabtu (6/1/2024).

Bahkan di awal tahun 2024 ini, Kabupaten Banjarnegara juga mengalami tanah longsor selama musim hujan, hingga dia membenarkan di Banjarnegara telah berdiri posko pengungsian.

Awas Banjir

Selain tanah longsor, ungkap Chomsul, potensi banjir juga bisa melanda beberapa wilayah lainnya di Jawa Tengah seperti Kabupaten Sragen, Kota Surakarta, Kabupaten Wonogiri, hingga Kabupaten Blora yang dilalui oleh Sungai Bengawan.

“Ini juga kewaspadaannya perlu di tingkatkan di musim hujan ini” imbuhnya.

Bahkan Kota Semarang, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Sragen menjadi titik wilayah di Jawa Tengah yang mengalami banjir di awal Januari 2024 ini.

“Secara umum, wilayah Pantura memang rawan banjir, meskipun belum ada kejadian (yang memakan korban), warga harus mulai siap siaga mengantisipasi kemungkinan terjadi banjir, terutama apa-apa yang perlu diamankan,“ ujar Chomsul

Berdasarkan statistik kebencanaan BPBD Jateng periode 1 – 5 Januari 2024, telah terjadi sembilan kali bencana, terdiri dari cuaca ekstrem empat, banjir tiga, dan tanah longsor dua.

Chomsul menjelaskan, bencana yang dimaksud ialah yang memakan korban, sementara yang ia sebut sebagai kejadian itu tidak menimbulkan korban.

“Bencana ada satu kejadian yaitu longsor yang menyebabkan satu korban terluka. Sementara itu, kejadian longsor ada tiga, cuaca ekstrem ada dua, dan kejadian lain-lain ada satu, sehingga ada lima kejadian,” bebernya.

Ia memperkirakan, puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2024 mendatang. Wilayah Pantura ia sebut berpotensi mengalami bencana banjir.

“Sifat hujan saat ini masih di bawah normal, perkiraan di bulan Februari puncak musim hujan. Dampak bencana bisa banjir, longsor, banjir bandang. Untuk potensi bencana banjir di Pantura itu meliputi Semarang, Demak, Pekalongan, Batang, itu patut diwaspadai,” pungkasnya.
Absa