blank
Ganjar-Mahfud luncurkan program penghapusan kredit macet untuk nelayan di Rembang. Foto: Dok/Tim Relawan

REMBANG (SUARABARU.ID) – Program penghapusan kredit macet bagi nelayan yang digagas pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD disambut baik oleh nelayan di Rembang.

Salah satu nelayan Rembang, Sardi menyatakan sangat mendukung program tersebut. Terlebih program tersebut sangat membantu nelayan yang terlilit Kredit Usaha Rakyat (KUR) macet karena terkena musibah.

“Oke sekali itu. Sangat membantu nelayan,” kata Sardi saat ditemui di TPI Karanganyar, Rembang, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024).

Sardi mengapresiasi program Ganjar-Mahfud yang berkomitmen ingin mensejahterakan kelompok nelayan. Dan juga melepaskan para nelayan dari jeratan hutang ke negara.

Sardi mengatakan, dirinya bersama beberapa nelayan di Rembang sangat antusias menunggu program penghapusan kredit bagi nelayan direalisasikan. “Tentu terbantu sekali dengan program ini,” kata Sardi.

Sementara itu, Ganjar mengatakan, dirinya bersama dengan pasangannya Mahfud MD berkomitmen mensejahterakan kelompok nelayan. Untuk itulah, program penghapusan kredit macet bagi nelayan ia luncurkan.

“Kalau ada persoalan yang cukup serius karena permasalahan teknis pekerjaannya, maka rasanya mereka mesti dibantu,” kata Ganjar.

Menurut Ganjar, jumlah kredit macet bagi para nelayan jumlahnya mencapai Rp 129 miliar. Kebanyakan tunggakan kredit terjadi karena beberapa hal, diantaranya persoalan teknis pekerjaan dan penyebaran Covid-19.

“Kalau kita lihat kondisi-kondisi secara teknikal seperti itu menjadi problem, maka kita akan hapuskan kreditnya yang macet itu dan mudah-mudahan ini akan membantu mereka untuk bisa bangkit lagi,” jelas Ganjar.

Menurut Ganjar, ada hal lain yang membuat nelayan tidak mampu mencicil pinjaman. Misalnya pola jual-beli di TPI dan hasil penjualan ikan diterima nelayan setelah satu bulan.

“Pola-pola ketika jual beli di pelelangan ikan. Ternyata mundurnya sampai sebulan. Maka rasa-rasanya itu butuh akses permodalan ketika mereka melepas ikannya, bisa langsung dibeli. Ini masalah dari nelayan di Rembang,” pungkasnya.

Ning S