SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan peningkatan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus perhatian pada 2024. Kalender of event akan dipromosikan secara intensif untuk menggaet wisatawan datang ke Kota Semarang.
Mbak Ita, sapaan akrabnya menuturkan, sektor pariwisata pada 2023 dinilai kurang maksimal. Dia menyebut sedang mengevaluasi dan akan memperbaikinya pada tahun ini.
“Tahun ini destinasi wisata kurang greget makanya kami harus evaluasi. Saya menyampaikan kepada teman-teman, cari hari-hari yang betul, hari yang panjang. Dan jauh-jauh hari promosi atau publikasinya. Selama ini kan kurang,” kata Mbak Ita, Selasa (2/1/2024).
Mbak Ita menuturkan, calender of event di Kota Semarang disesuaikan dengan waktu liburan selama setahun ke depan. Upaya itu dilakukan melalui promosi jauh-jauh hari, supaya potensi di sektor pariwisata makin menggeliat.
“Kalau sudah dekat-dekat baru flyer-nya (selebarannya dibagikan-red). Kalau sehari dua hari ya orang Semarang saja, kemarin calender of event kayaknya belum kedengaran, promosinya harus kenceng,” katanya.
Menurutnya, tiap destinasi wisata harus memiliki inovasi dalam menarik perhatian pengunjung. Salah satunya dengan menggelar acara yang berkesan bagi wisatawan. Cara menarik perhatian tersebut harus dilakukan dengan matang melalui proses perencanaan wisata.
“Sehingga yang melihat tidak hanya orang Semarang tetapi wisatawan dari luar gitu. Jadi harus ada planning (perencanaan-red), program jauh-jauh hari. Saya bilang ke Bappeda juga mumpung awal tahun kita evaluasi semua yang pada 2023,” katanya.
Kedua, hal yang akan diperbaiki dalam dunia pariwisata Kota Semarang adalah sarana dan prasarana (sarpras). Baginya, peremajaan sarpras tidak harus bersumber pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) saja, melainkan bisa menggandeng perusahaan.
“Jadi jangan menjadikan anggaran menjadi satu problem, tetapi menjadi satu tantangan untuk bisa bekerja sama dengan pihak ketiga, instansi lainnya sehingga pariwisata juga bisa meningkat,” katanya.
Menurutnya, wujud sarpras yang baik juga menjadi faktor untuk mendatangkan pengunjung. Perencanaan acara hiburan dan fasilitas di sektor pariwisata merupakan hal yang tak dapat dipisahkan.
“Perencanaan harus satu kesatuan. Jadi, jangan sampai bangun tetapi tidak ada pagarnya, bangun tetapi jalannya tidak bagus. Jadi ini yang menjadi evaluasi bahwa perencanaan harus dari mulai bangunan sampai lingkungannya,” katanya.
“Jadi hal-hal seperti itu yang kita lakukan, perbaikan-perbaikan yang buat orang akan datang lagi dan datang lagi karena adanya program-program yang inovasi, program-program yang banyak sehingga tidak bosan,” ujarnya, lagi.
Hery Priyono