blank
Tangkapan layar surat aduan di Polres Sragen (sumber Instagram @@animals_hopeshelterindonesia (kiri). Maria Christiana, anggota tim lapangan Yayasan Sahabat Setia Satwa beri keterangan ke awak media di Semarang, Selasa 26 Desember 2023 (kanan). Foto: Dok: Yayasan Sahabat Setia Satwa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Yayasan Sahabat Setia Satwa di Semarang mengungkapkan dugaan ratusan anjing yang viral diangkut truk di Tol Cipali Jawa Barat.

Anjing-anjing itu disebut dibawa dan dijagal di Kabupaten Sragen, dan didistribusikan di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah.

Hal tersebut dikatakan Maria Christiana, anggota tim lapangan Yayasan Sahabat Setia Satwa di Semarang, Selasa 26 Desember 2023.

“Hal ini berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh teman kita Kristian Adi Wibowo akrab dipanggil Pale dari Animals Hope Shelter Indonesia,” kata Maria Christiana.

Dari investigasi itu, diduga setiap pekan ada tiga kali pengiriman ke rumah jagal anjing di Sragen. Setiap kiriman terdapat 100-115 anjing yang dibawa dari daerah lain.

Hal itu bermula dari viralnya video yang beredar di beberapa akun media sosial. Video itu berisi rekaman sebuah truk mengangkut puluhan mungkin ratusan anjing dengan narasi di Tol Cipali menuju Semarang, Sabtu 23 Desember 2023.

Yayasan Sahabat Setia Satwa di Semarang menceritakan saat video itu viral, Pale seorang aktivis dari Animals Hope Shelter Indonesia, langsung berusaha mengejar dan mencari keberadaan truk tersebut.

Melalui akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia Pale terus mengabarkan untuk pencarian keberadaan truk yang diduga menggunakan plat nomor palsu AD 811 E.

“Kami berkoordinasi dengan Pale, Polrestabes Semarang, dan pengelola tol untuk mengidentifikasi truk tersebut, namun diduga keluar tol sebelum masuk Semarang Kota,” katanya.

Mereka lantas kehilangan jejak truk tersebut, namun pengejaran dan investigasi terus dilakukan Pale hingga di Kabupaten Sragen.

“Kemarin malam kami bertemu dengan Pale di Semarang kemarin malam. Dia bercerita telah menemukan bukti-bukti adanya penjagalan anjing di salah satu desa di Kabupaten Sragen,” katanya.

Lanjut Maria, aktivis tersebut lantas melakukan aduan resmi ke Polres Sragen akan dugaan keberadaan penjagalan anjing tersebut.”Dia punya bukti-bukti video. Bahkan saat investigasinya di kampung itu sempat disekap beberapa jam oleh preman, sebelum akhirnya dilepas,” kata dia.

Laporan aduan itu dibuat pada Ahad atau Minggu 24 Desember 2023, dengan nomor STTP/675/XII/2023/SPKT di mana diunggah juga dalam akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia.

Namun demikian, Pale tidak puas karena tidak ada tindakan cepat penggerebegan langsung lokasi yang disebutnya rumah-rumah jagal anjing.

Sehingga Pale menduga anjing-anjing itu bisa dipindahkan dahulu ke lokasi lain sebelum polisi datang.

Lebih lanjut Maria mengatakan bila siang tadi seharusnya Pale sedang ingin membuat laporan ke Propam Polda Jateng mengenai dinilai lambatnya penanganan dari Polres Sragen.

“Namun terbaru Pale mengunggah foto di depan Polda Jateng dengan keterangan di Instagram menunda laporan karena alasan kesehatannya,” kata dia.

Semua aktivitas yang dilakukan Pale untuk investigasi rumah jagal anjing di Sragen itu diunggah dalam akun Instagram @animals_hopeshelterindonesia.

Berani Lapor

Lebih jauh Yayasan Sahabat Setia Satwa berharap peran masyarakat agar berani melaporkannya bila menemui indikasi tempat penjagalan hewan non pangan seperti anjing.

“Kami harap kekuatan netizen, suara netizen agar berani melapor bisa ke kami atau ke yang lainnya,” kata Maria.

Menurutnya Kota Semarang sudah cukup diawasi soal warung-warung penjual daging anjing. Namun, dugaannya daging anjing beredar di sejumlah kota di Jawa Tengah, khususnya di sekitar Kota Semarang.

Diaz Aza