SLAWI (SUARABARU.ID) – Kepala sekolah dan pengawas sekolah memiliki peran sentral dalam mendinamisasi dan memajukan kualitas pendidikan, khususnya pengendalian kualitas pembelajaran dan penciptaan iklim sekolah yang menunjang pembelajaran. Tak terkecuali pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) di mana kepala sekolah sebagai pihak yang paling mengetahui kebutuhan sekolahnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Tegal Umi Azizah saat melantik 231 Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah di Pendopo Amangkurat Kantor Pemda Kabupaten Tegal, Jumat (15/12/2023).
Umi menjelaskan kepala sekolah adalah pemegang diskresi BOS dan juga yang paling tahu soal kondisi kelayakan guru honorernya. Untuk itulah kenapa dana BOS ini, baik yang reguler maupun kinerja disalurkan langsung dari rekening kas umum negara ke rekening sekolah.
“Penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah tujuannya adalah memangkas birokrasi, meminimalisasi pungli oleh dinas, disamping sekolah juga bisa lebih cepat menerima dan menggunakannya untuk operasional sekolah,” ungkap Umi.
Lebih lanjut Umi mengingatkan kepala sekolah harus memahami betul aturan penggunaan dana BOS, terlebih di era digital society 5.0 di mana semua orang bisa mudah melaporkan indikasi kecurangan atau penyimpangan dana BOS. Masyarakat bahkan bisa menyampaikan laporannya melalui media sosial, whatsapp pribadinya, whatsapp Lapor Bupati ataupun aplikasi Android Lapor Bupati Tegal.
“Jadi yang seperti ini saya minta kepala sekolah harus profesional, disiplin membelanjakan dana BOS-nya sesuai ketentuan peruntukannya. Kalau ada yang memaksa membiayai sesuatu yang itu tidak ada jenis peruntukannya, laporkan ke saya,” tandasnya.
Kebijakan penyaluran dana BOS langsung ke rekening sekolah tersebut juga dapat mengatasi persoalan kepala sekolah selama ini yang sering kali harus menarik pungutan kepada orangtua murid atau menggadaikan uang pribadinya karena pencairan dana BOS-nya tertunda. “Saya tidak ingin ada lagi keluhan dari orangtua siswa yang keberatan karena masih dipungut oleh pihak sekolah,” ungkap Umi.
Sementara pengawas sekolah dalam melaksanakan tugas pengawasan akademik dan manajerial berperan melakukan pemantauan, pembinaan, evaluasi dan menilai kinerja kepala sekolah dan guru, memastikan delapan standar nasional pendidikan terlaksana di lingkungan sekolah.
Di akhir sambutaanya, Umi berpesan agar amanat yang diberikannya bisa membawa manfaat baik dan hasil yang maksimal dalam upaya meningkatkan mutu, relevansi, dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan di lingkungan sekolah.
Ditemui di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal Fakihhurochim mengungkapkan pelantikan kali ini mencakup 204 orang kepala SD, 6 kepala SMP, 1 kepala sekolah TK, 18 orang pengawas SD dan 2 orang pengawas SMP. Total secara keseluruhan ada 231 orang.
Sutrisno