blank
Narasumber dari Bank Sampah Induk Berseri Jepara yaitu Samsul Bachri S.Sos

JEPARA (SUARABARU.ID) – Untuk membekali siswa agar menjadi kader adiwiyata yang tangguh, SMAN 1 Tahunan yang merupakan sekolah adiwiyata menyelenggarakan Diklat Kader Adiwiyata dalam mengelola dan  mengolah sampah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala SMAN 1 Tahunan, Ida Fitriningsih kepada media Selasa (19/11-2023) terkait dengan Diklat Kader Adiwiyata yang diikuti oleh  66 siswa yang berasal dari 33 kelas  yang ada disekolah tersebut. Sedangkan narasumber dari Bank Sampah Induk Berseri Jepara yaitu Samsul Bachri S.Sos, Ahmad Soleh dan  Luluk Bahiroh.

blank
Narasumber dari Bank Sampah Induk Berseri Jepara yaitu Samsul Bachri S.Sos

Harapannya menurut Ida Fitriningsih melalui diklat ini  para kader adiwiyata akan mengajari teman-teman di kelas nya dalam mengelola dan mengolah sampah. “Tiap kelas akan mengolah sampah busuk menjadi kompos padat dan cair. Produk kompos akan dilombakan di akhir semester dan  akan diaplikasikan dalam penanaman cabe, pakcoy dan jenis tanaman lainnya.

Sementara Ketua Tim Adiwiyata SMAN 1 Tahunan Kuat Pramono, S.Pd. saat membuka pelatihan mengungkapkan, sampah baik organik maupun anorganik sama-sama  memiliki potensi untuk menjadi  pencemar, sumber polusi bagi lingkungan yang pada akhirnya bisa mengganggu kehidupan kita. “ Peningkatan populasi manusia  menjadi faktor utama peningkatan produksi sampah, karena hampir setiap kegiatan hidup manusia selalu ada sampah yang dihasilkan,” ujarnya

blank
Narasumber dari Bank Sampah Induk Berseri Jepara yaitu Samsul Bachri S.Sos, Ahmad Soleh dan Luluk Bahiroh

Karena itu menurut Kuat Pramono, S.Pd. pengelolaan sampah adalah satu-satunya solusi untuk mengatasi masalah sampah. “ Kita sebagai  manusia yang dilengkapi dengan akal maka harus mampu berbuat sesuatu agar sampah bisa dikelola dan bahkan mendatangkan manfaat.

“  Sampah yang selama ini identik dengan  barang yang tidak berguna dan  tidak bermanfaat menjadi sesuatu harus diubah menjadi sesuatu yang mendatangkan manfaat,” ujarnya

Oleh sebab itu Kuat Pramono, S.Pd. berharap melalui pelatihan pengelolaan sampah ni diharapkan siswa  bisa menjadikan sebagai wahana berlatih bagai mana mengelola sampah sehingga menjadi sesuatu yg bernilai. “Puncaknya kelak setelah berada di tengah-tengah masyarakat bisa berperan menggerakkan orang-orang  disekitar untuk peduli terhadap lingkungan dan  bijak mengelola sampah,” pungkasnya

Hadepe