REMBANG (SUARABARU.ID) – Para petani di Rembang mengeluarkan keluhannya di hadapan Kaesang Pangarep pada Minggu (17/12/2023). Mereka mengeluarkan aspirasinya kepada Kaesang Pangarep di Taman Pantai Kartini.
Dalam kegiatan ini, Kaesang Pangarep didampingi istrinya, Erina Gudono untuk mendengarkan keluhan para petani lewat acara Ngopi Bareng Mas Kaesang. Hal ini dilakukan Kaesang Pangarep secara pribadi.
Dalam kegiatan tersebut, Kaesang Pangarep mendengarkan banyak keluhan para petani. Beberapa keluhan yang disampaikan para petani terkait dengan persoalan pupuk bersubsidi.
Baca juga Mahasiswa Ilkom USM Kenalkan Tari Topeng Ireng di Car Fee Day Semarang
“Kalau komunitas ada datanya komplit, KTP-nya semua ada harus punya hak untuk pupuk subsidi,” terang Kaesang Pangarep.
Beberapa petani lainnya mempersoalkan akses jalan yang memprihatinkan. Bahkan, mereka mendesak segera untuk menerbitkan SK Perhutanan Sosial dan engharapkan bantuan program agroforesty berupa bibit buah.
“Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora memiliki potensi wisata. Alamnya mendukung, konsep Desa Gandu salah satu desa wisata kabupaten Blora. Mewujudkan itu, KTH kami merencanakan jangka dekat yaitu penanaman pohon buah. Akses jalan ke desa Gandu perlu diperhatikan,” jelas seorang petani bernama Agus.
Terkait dengan keluhan para petani ini, Kaesang Pangarep menawarkan beberapa solusi diantaranya kerjasama dengan pihak ketiga. Dia juga berupaya menyambungkan dengan pihak terkait untuk menjawab permasalahan para petani.
“Saya akan mengupayakan dengan dinas terkait, dengan pertanian, dengan LHK, ATR/BPR. Sehingga tidak ada konflik lain. Pokoknya kami mencoba pecahkan masalah itu satu persatu,” ujar Kaesang Pangarep.
Secara Pribadi
Kedatangan Kaesang Pangarep untuk Ngopi Bareng bersama para petani di Rembang ini dilakukan secara pribadi, bukan sebagai Ketua Umum PSI. Kaesang Pangarep sendiri ingin menemui rakyat yang selama ini mendukung ayahnya, Joko Widodo.
Koordinator Semut Ireng Kabupaten Rembang, Miarizky mengatakan kegiatan ini tidak ada kaitannya dengan partai ataupun Capres Cawapres.
“Mas Kaesang murni turun ke masyarakat mendengarkan keluh kesah petani hutan Rembang. Ini kita bikin kegiatan santai, yaitu Ngopi Bareng Mas Kaesang,” ungkap Miarizky.
Masyarakat penerima manfaat dari perhutanan sosial kurang lebih sebanyak 67 ribu orang. Sebanyak 157 kelompok petani datang dan mereka didamping oleh Perkumpulan Rejo Seut Ireng. Selain Rembang juga terdapat perwakilan dari Kabupaten Pati, Blora dan Rembang. Beberapa juga perwakilan dari Pati dan Bojonegoro.
“Masyarakat sangat antusias. Mereka berbondong-bondong menggunakan truk, bus mini. Ya seluruh kendaraan dipakai bahkan ada juga yang menggunakan kendaraan bermotor,” jelasnya.
Sementara itu, pembina Rejo Semut Ireng , Harsono mengaku bahwa kegiatan ini mendadak, persiapan hanya dalam waktu dua hari saja. Pihaknya melakukan pengumpulan massa secara singkat dan ribuan massa memenuhi Taman Pantai Kartini.
“Acara memang mendadak. Kita mendengar Mas Kaesang turun ke Rembang. Dalam waktu dua hari ini kita melakukan koordinasi maka kita berangkatkan 1500-an petani hutan,” bebernya.
Dalam ngopi bareng membahas tentang problematika yang dialami petani hutan, diantaranya program Kawasan Hutan Dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) Perhutanan Sosial dan masalah pupuk. Termasuk perpres 28 tahun 2023 tentang Perencanaan terpadu Percepatan Pengelolaan Perhutanan Sosial.
“Ada diskriminasi masyarakat petani hutan meskipun ada Perpres nomor 28, tapi implementasi di lapangan penerjemahan pihak terkait tidak serius untuk memberikan pupuk bersubsidi kepada petani hutan. Petani masih merasa termarjinalkan,” tutup Harsono.
Tya Wiedya