Gibran didampingi Ganjar Pranowo, menjawab pertanyaan dari para awak media, seputar pertemuan dua pimpinan daerah itu. Foto: hms

SOLO (SUARABARU.ID) – Gibran Rakabuming Raka mempunyai treatment khusus memoles sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kota Solo.

Mengingat lulusan SMK sering dipersepsikan penyumbang angka pengangguran terbesar selama ini.

Ternyata sejak menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran melakukan ‘bedah total’ SMK di wilayahnya. Di antaranya dengan meng-upgrade alat-alat praktikum, mengupdate guru hingga kerjasama dengan industri-industri.

“Awal saya menjabat sudah saya intervensi. Ya mohon maaf meskipun SMK bukan ranahnya wali kota. Untuk masalah anak-anak muda, remaja, itu termasuk tugasnya wali kota,” katanya dalam sesi wawancara bertajuk Info A1: Kali Ini Gibran Bicara Panjang, Siap Debat? yang diunggah di YouTube beberapa waktu lalu.

Menurut sosok Cawapres 02 yang mendampingi Prabowo Subianto itu, jika beberapa SMK bekerjasama dengan donatur di dunia industri. Terlebih dunia industri setiap tahun berubah cepat sekali, sehingga daya dukung SMK harus kuat. Mulai dari guru, peralatan praktik hingga jaringan kerja.

“Makanya SMK fokus coding perbaharui komputernya, FnB kitchen perbaruhi. Jadi udah lulus siap kerja. Bukan harus mengajari lagi. Kita gak mau kaya gitu. Anak SMK ready di dunia industri,” katanya.

Dia juga merespon tingginya tingkat pengangguran di Indonesia, terutama dari lulusan SMK. Tercatat hingga Februari 2022 lulusan SMK yang masih ada yang menganggur sebanyak 10.38 persen. Tetapi pihaknya optimistis pengangguran dari lulusan SMK bisa terselesaikan.

“Ya mohon doa dan dukungannya ya,” kata Gibran saat ditemui wartawan di kantor Balai Kota Solo, Kamis (7/12/2023).

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Surakarta, Widyastuti Pratiwiningsih, mengatakan tingkat pengangguran terbuka Kota Surakarta turun 1, 26 persen.

“Partisipasi angkatan kerja di 2023 ada di angka 69,18%. Dari Agustus Tahun 2022 di angka 68,15%. Sehingga kenaikan 1,03%,” katanya.

Widyastuti menyampaikan, untuk mengatasi tingkat pengangguran terbuka Disnakertrans terus melakukan berbagai macam program. Pihaknya mencatat data pengangguran dari Agustus 2022 hingga Agustus 2023 dari angka 5,83% turun di 4,58%.

Sedangkan target tahun depan, Widyastuti menyebut angka sekira 3,95 persen.

“Nah ini kemarin baru kita hitungkan, bahwa ya mudah-mudahan terjadi 3,95% sampai 4,5% itu bisa tercapai dari 4,58% saat ini yang sudah kita capai,” katanya.

HP