blank
Pemotongan tumpeng usai pelantikan pengurus HPSI Wonosobo oleh Sekda One Andang Wardoyo. Foto : SB/dok Prokompim

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Pesantren menjalankan peran strategis dalam mendukung pertumbuhan industri nasional, karena sudah banyak pesantren yang memiliki unit bisnis yang dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren, bahkan kebutuhan di luar pesantren.

Melalui Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) menjadi wadah pendidikan dan pengembangan kemampuan wirausaha santri. Untuk itu, keberaaan HIPSI harus mampu membangkitkan semangat kewirausahaan di tengah masyarakat, dalam rangka membangkitkan pertumbuhan ekonomi daerah.

Hal tersebut ditekankan Sekda, One Andang Wardoyo saat Pelantikan Pengurus HIPSI Wonosobo 2023-2028 dan Sosialisasi Perbup Nomor 6 Tahun 2022 tentang Fasilitasi Pengembangan Pondok Pesantren, di Pendopo Selatan.

Menurutnya, banyaknya pondok pesantren yang tersebar di seluruh penjuru Wonosobo, menjadi peluang tersendiri. Peran strategis pesantren sebagai inkubator pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas harus dapat dioptimalkan. Melalui pendidikan ilmu agama, pendidikan formal, hingga pendidikan kewirausahaan.

Dikatakan, HIPSI harus mampu menjadi katalisator dalam dunia pesantren dan wirausaha Islam. Santri tidak hanya berdaya dalam dunia dakwah namun juga berdaya secara ekonomi. Mampu berkontribusi secara optimal terhadap masyarakat dan daerah

“Jadilah mitra pemerintah yang bersedia memberikan dukungan dalam bentuk apapun, sesuai kemampuan, kompetensi, dan bidang yang digeluti, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” tutur Andang.

Lebih lanjut, melalui Peraturan Bupati Nomor 6 tahun 2023 ini menjadi dasar bagi Pemkab Wonosobo, untuk berperan serta dalam pengembangan pondok pesantren dalam melaksanakan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat.

Melalui sosialisasi ini menjadi kesempatan yang strategis dalam mendiseminasikan konten dan konteks peraturan, sehingga mampu dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh peserta yang berasal dari pondok pesantren se-Wonosobo.

“Saya harap kita semua mampu bersinergi membangun daerah tercinta ini, khususnya dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) melalui lembaga keagamaan dan pondok pesantren,” tandas Setda.

Tantangan Besar

blank
Pengurus HPSI Wonosobo baru saja dilantik oleh Sekda One Andang Wardoyo. Foto : SB/dok Prokompim

Sementara itu, Ketua terpilih HIPSI Wonosobo Gus Khoir menegaskan, bahwa kemandirian HIPSI didukung sepenuhnya oleh Pemda Wonosobo, Kementerian Agama, dan Bagian Kesra Kabupaten Wonosobo.

Dengan banyaknya dukungan, maka seluruh santri harus lebih semangat membangun HIPSI sejalan dengan tujuan organisasi, Pemda dan Masyarakat Wonosobo pada umumnya.

Saat ini, katanya, pondok pesantren memiliki tantangan besar, untuk mencetak sumber daya manusia yang terampil sekaligus intelektual muslim yang mampu berperan sebagai penjaga moral, melalui pengamalan ilmu yang telah didapat dengan berdakwah.

“Mari bersama-sama bersinergi dalam pembangunan sumber daya manusia dalam lembaga keagamaan yang ada di Wonosobo. Pesantren punya kurikulum yang luar biasa untuk melahirkan santri yang siap bekontribusi bagi bangsa dan masyarakat,” ungkapnya.

Bersama kepengurusannya yang baru, Gus Khoir siap berkontribusi optimal terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat, sehingga mampu mendorong terwujudnya Wonosobo yang berdaya saing, maju dan sejahtera.

Hal senada juga disampaikan Ketua HIPSI Jawa Tengah Fatah Rosihan Afandi, dengan mengulas sejarah HIPSI dan himbauan inspiratif dari Hadratus Syeih KH. Hasyim Asy’ari. HIPSI dapat menjadi pioner pengembangan ekonomi bagi pesantren.

“Gus Khoir Kalierang layak untuk mendapat apresiasi atas kontribusinya dalam pengembangan green house, yang akan dijadikan contoh ke daerah lain,” pungkasnya.

Muharno Zarka