blank
Pj Bupati Kudus Bergas Catursasi Penanggungan saat menerima kunjungan rombongan Pj Bupati Jombang yang melakukan studi banding soal pemanfaatan DBHCHT. foto: Ali Bustomi

KUDUS (SUARABARU.ID) – Sambutan hangat diberikan Penjabat (Pj). Bupati Kudus Bergas C. Penanggungan didampingi Asisten Sekda Kudus beserta para kepala OPD terkait saat menerima kunjungan kerja Pj. Bupati Jombang, Sugiat beserta rombongan di Pringgitan Pendapa Kabupaten Kudus, Kamis (30/11).

Bergas memberikan apresiasinya atas kunjungan kerja Pj. Bupati Jombang ke Kabupaten Kudus. Dengan tangan terbuka, dirinya menyampaikan bahwa Kudus siap untuk berbagi pengalaman dan pengetahuan dalam bidang industri tembakau.

“Kami sangat senang dapat berbagi pengalaman dan pengetahuan dengan Jombang untuk meningkatkan nilai tambah dari produk tembakau,” ucapnya.

Dijelaskannya, saat ini, Kabupaten Kudus rutin melaksanakan kegiatan tentang penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang tahun ini mendapat bagi hasil sebesar 238 miliar rupiah. Kegiatan tersebut dilaksanakan sesuai peruntukannya yang merujuk pada Peraturan Menteri Keuangan nomor 215/PMK.07/2021, yakni 50 persen untuk kesejahteraan masyarakat, 40 persen untuk kesehatan, dan 10 persen untuk penegakan hukum.

“Kudus dapat bagi hasil cukai terbesar di Jateng, dana tersebut tentu dialokasikan sesuai peruntukannya,” jelasnya.

Demi memaksimalkan dan memanfaatkan DBHCHT yang diterima Kudus, Bergas pun mengaku telah menjalin sinergitas dengan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Kudus, mulai dari instansi vertikal hingga unsur masyarakat dalam upaya menggempur peredaran rokok ilegal, sehingga dapat meningkatkan DBHCHT yang didapat tahun berikutnya untuk kesejahteraan masyarakat Kudus.

“Berbagai upaya meningkatkan dana cukai kita lakukan, sinergi juga kita jalin. Harapannya, penerimaan DBHCHT kita makin meningkat yang dapat memberikan kesejahteraan masyarakat kita,” jelasnya.

Selain itu, pihaknya mengaku kerja sama yang telah terjalin antar pemerintah daerah dapat menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat masing-masing. Untuk itu, dirinya juga menyatakan rasa optimis terkait kerjasama government to government yang telah dijalani.

“Kerja sama goverment to goverment sudah berjalan dengan baik. Untuk itu, kita upayakan goverment to goverment ini bisa selalu berhasil,” ujarnya.

Sementara itu, Pj. Bupati Jombang, Sugiat menyatakan bahwa kunjungan kerja ini bertujuan untuk belajar dari pengalaman Pemkab Kudus dalam meningkatkan nilai tambah dari produk tembakau. Kudus diakui sebagai barometer kota industri kretek terbesar di Indonesia.

“Kudus merupakan salah satu barometer kota industri kretek terbesar di Indonesia. Kami ingin belajar dari Kudus bagaimana meningkatkan pendapatan petani tembakau,” katanya.

Sugiat dan rombongan berencana mengunjungi kawasan industri hasil tembakau di Kudus, mengingat prestasinya yang luar biasa tanpa memiliki lahan tembakau. Sugiat berharap dapat mengembangkan industri rokok di Jombang dan memasok tembakau dari Jombang ke Kudus untuk meningkatkan pendapatan petani tembakau jombang.

“Kami memiliki lahan tembakau seluas 5.900 hektar. Kami berharap dapat memasok tembakau Jombang ke Kudus untuk memenuhi kebutuhan industri rokok di Kudus dan meningkatkan pendapatan petani tembakau jombang,” pungkasnya.

Sebagai informasi, kunjungan kerja Pj. Bupati Jombang ke Kudus ini merupakan salah satu bentuk kerjasama antara pemerintah daerah dalam memaksimalkan pengelolaan industri hasil tembakau sehingga dapat meningkatkan DBHCHT masing-masing daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ads-Ali Bustomi