blank
PELATIHAN - Sekda Kota Tegal drg Agus Dwi Sulistyantono memberikan sambutan saat membuka Pelatihan Cyber Security Fundamental bagi ASN Pemkot Tegal. (Foto: Sutrisno)

TEGAL (SUARABARU.ID) – Pusat Pengembangan (Pusbang) SDM Badan Siber Sandi Negara (BSSN) RI bekerja sama dengan Pemerintah Kota Tegal melaksanakan Pelatihan Cyber Security Fundamental di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Sekretariat Daerah (Setda) Kota Tegal, mulai Selasa sampai Kamis (21-23 November 2023).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal drg Agus Dwi Sulistyantono usai membuka dalam sambutannya mengapresiasi dan menyampaikan terima kasihnya telah digelar peningkatan kompetensi pegawai yakni ASN melalui kegiatan pelatihan cyber security fundamental kerja sama BSSN RI dengan Pemerintah Kota Tegal.
Menurut Sekda Kota Tegal, sekarang ini kemajuan teknologi informasi dan ketergantungan terhadap jaringan internet sudah semakin meningkat. Sehingga diperlukan peningkatan kompetensi ASN untuk bisa terus beradaptasi dengan kecanggihan teknologi.
Dengan adanya pelatihan, ASN sebagai peserta akan mengenali, memahami dan mampu mendeteksi kerentanan sebuah sistem hingga mampu pula mengatasi terhadap penyerangan cyber.
“Jelas pemerintah memerlukan ASN di tiap-tiap OPD yang mampu mendeteksi permasalahan terkait cyber. Karena kejahatan sekarang juga menyasar ke sistem-sistem digital,” ujar Sekda.
Ia mengungkapkan kejahatan cyber akan selalu terjadi dan menjadi ancaman di seluruh dunia. Sekda berharap, seluruh peserta dapat mengikuti pelatihan yang digelar selama tiga hari, dan selanjutnya dapat menjaga rahasia sistem digital yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Tegal.
Ketua Penyelenggara M Machbub Rochman ST MT Widyaiswara Ahli Madya membacakan sambutan Kepala Pusbang SDM BSSN RI menyebutkan bahwa setiap tahun selalu terjadi peningkatan kasus serangan cyber. Hal ini mengakibatkan dampak buruk bagi pemilik aset maupun bagian dari pemerintah jika sistem yang diserang merupakan sistem digital pemerintahan.
Kasus kebocoran data atau peretasan, juga akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat. Salah satunya yang marak adalah kasus-kasus situs pemerintah yang disusupi atau diretas. Kurangnya kemampuan dan pemahaman SDM menjadi celah kerentanan sistem, untuk itu perlu dilakukan peningkatan SDM melalui pelatihan.
“Keamanan cyber menjadi prioritas, sehingga dengan pelatihan yang dilaksanakan maka bisa memberikan pengetahuan terkait keamanan cyber pemerintah,” ujar M Machbub.
Ia menambahkan bahwa BSSN tidak bisa bekerja sendiri namun perlu adanya kolaborasi untuk mewujudkan ketahanan cyber Indonesia. Pihak-pihak yang dapat berkolaborasi ada 4 unsur yaitu, pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan komunitas. Selama pelatihan, diberikan materi tentang keamanan dan ancaman-ancaman cyber di Indonesia.
Hadir sebagai narasumber M Machbub Rochman ST MT, Widyaiswara Ahli Madya, Budi Siswanto ST MSi (han) Widyaiswara Ahli Muda, Ahmad Saepulo selaku Teknisi Sarana dan Prasarana, M Fredy Andreanto S Tr Kom selaku Penelaah Teknis Kebijakan Pertama.
Sutrisno