blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Para pemangku kebijakan di tingkat pusat dan daerah, harus memiliki kepedulian dan pemahaman yang sama, dalam upayaNYA merealisasikan target angka prevalensi stunting di Tanah Air.

”Informasi terkait adanya program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), yang tidak sesuai dengan standar gizi untuk mencegah stunting di Depok, Jawa Barat, tidak boleh terulang. Hal ini agar akselerasi penurunan angka prevalensi stunting bisa sesuai target,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/11/2023).

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mengungkapkan, program PMT itu berkaitan dengan target penurunan prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2024.

BACA JUGA: Rafael Struick dkk Sudah Lupakan Kekalahan Lawan Irak

Terkait program PMT di Depok, yang dikeluhkan warga beberapa waktu lalu, Kemenko PMK menilai, tidak memenuhi syarat gizi yang cukup, terutama dari sisi penyediaan protein hewani.

Meski berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting cenderung turun menjadi 21,6 persen, dari yang sebelumnya 24,4 persen.

Menurut Lestari, untuk mencapai target prevalensi stunting 14 persen pada 2024, masih ada gap sebesar 7,6 persen lagi untuk dituntaskan.

BACA JUGA: Dua Alumni Unissula Raih Gelar Guru Besar

Pencapaian target itu, tegas Rerie sapaan akrab Lestari, memerlukan gerak bersama dengan semangat yang sama, jangan ada lagi upaya yang tidak memenuhi standar yang telah ditetapkan, untuk menekan angka prevalensi stunting.

Rerie yang juga legislator dari Dapil II Jawa Tengah itu berpendapat, tidak standarnya kandungan gizi pada program PMT di Depok, harus menjadi perhatian para pemangku kebijakan, untuk meningkatkan pengawasan dan pemahaman para pelaksana program pengentasan stunting di berbagai daerah.

Para pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah, ujar Rerie, harus mampu membangun sinergi yang kuat dalam upaya menyukseskan pencapaian program penurunan angka prevalensi stunting di Tanah Air.

BACA JUGA: Baru Lahir, Bayi Perempuan Dibuang di Atas Trotoar Kota Magelang

Semua pihak, tegas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, harus mampu menjalankan peran dan fungsinya, sesuai kapasitas masing-masing dengan baik, sehingga target yang ditetapkan mampu direalisasikan.

”Kami berharap, upaya mencapai target penurunan angka prevalensi stunting mendapat dukungan semua pihak. Hal ini untuk mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan tangguh, dalam menjawab berbagai tantangan di masa depan,” tukas Rerie.

Riyan