KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) – Borobudur Maraton yang berlangsung Minggu (19/11/2023) akan diikuti 10.000 pelari. Jumlah itu pelari luar negerinya sebanyak 78 orang, dari 24 negara.
Wakil Pemimpin Umum Harian Kompas, Budiman Tanuredjo, mengatakan hal itu dalam press conference di Hotel Artos, Magelang, Sabtu (18/11/23).
Disebutkan, race besok akan sama dengan pelaksanaan pada tahun 2019. Tahun ini rincian pesertanya untuk 10 K sebanyak 4.159 pelari, Half Marathon 4.646 orang, Marathon 1.663 pelari. “Akan meningkatkan Borobudur Maraton menjadi standar internasional,” katanya.
Disebutkan, selama di Magelang, setiap orang kalau dirata-rata mengeluarkan dana Rp 4,5 juta. Dia berterima kasih kepada Kapolresta Magelang yang besok pagi menutup sebagian jalan untuk Borobudur Maraton.
“Ini reuninya para pelari,” katanya.
Gelaran tahun ini akan diikuti sejumlah pelari internasional. Sejumlah atlet lari nasional juga hadir dan ikut memeriahkan, antara lain, Agus Prayogo, Betmen Manurung, Odekta Naibaho, Pretty Sihite. Tidak
hanya itu, sejumlah pelari muda berusia 15-18 tahun terpilih juga akan mengikuti katagori Bank
Jateng Young Talent dengan jarak 10 km.
Internasional
Pj Gubernur Jateng,
Nana Sujana, dalam kesempatan itu menyatakan, Borobudur Maraton, sudah jadi even terbaik nasional.
Ke depan diharap menjadi event internasional, seperti Tokyo Maraton. “Kita banyak instansi terkait. Bagaimana menciptakan event ini jadi berskala internasional dan profesional,” katanya.
Terkait wisata, nama Borobudur sudah melegenda. Merupakan salah satu destinasi wisata tujuh keajaiban dunia. Juga termasuk destinasi super prioritas. “Harapan saya akan semakin dikenal oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara,” harapnya.
Dengan event tersebut nama Borobudur akan meluas. Pengunjungnya akan menikmati keindahan alam wisata maupun budaya. Selain mencetak atlet berprestasi juga untuk mencari kader bibit atlet lari program maraton yang talent.
Diharapkan pula ke depan akan semakin mendapatkan atlet berprestasi tidak hanya nasional tapi internasional. Untuk itu, perlu keseriusan dan profesional.
“Event ini kita gelorakan dan kampanyekan budaya olahraga, agar kita selalu sehat,” harapnya.
Di sisi lain, sektor ekonomi diharap ada multiplayer efeknya.
Hotelnya penuh tamu,
restoran, kuliner juga makin berkembang. Pusat oleh-oleh,
UMKM, akan makin meningkat. Dengan begitu tentu akan menambah kesejahteraan bagi masyarakat Magelang dan sekitarnya.
Eko Priyono