Suluk Jeparanan, forum diskusi Lesbumi NU Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Suluk Jeparanan yang digelar oleh pengurus Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Jepara memasuki edisi yang ke-2. Forum diskusi yang rutin digelar tiap selapanan ini mengangkat tema nilai-nilai kemanusiaan dari KH. Ahmad Fauzan.

Bertempat di kediaman Ketua Lesbumi, Ngateman, Selasa (31/10/2023) Suluk Jeparanan dihadiri oleh para pengurus, penulis buku biografi KH. Ahmad Fauzan, M. Dalhar, serta tamu undangan. Dalam sambutannya, Ngateman menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran para pengurus dan masyarakat untuk mengikuti kegiatan.

“Istiqomah ini penting, mari kita upayakan kegiatan dapat tetap berjalan setiap bulan meskipun dengan jumlah peserta terbatas,” ujar pria yang akrab disapa Bolo ini.

Ahmad Fauzan, menurutnya, adalah ulama kharismatik dan berpengaruh yang dimiliki oleh Kabupaten Jepara. “Sudah selayaknya kita sebagai generasi penerus untuk mempelajari kiprah-kiprahnya,” terang Ngateman.

Sementara itu, M. Dalhar, penulis biografi KH. Ahmad Fauzan mengaku buku yang ditulis beberapa tahun lalu tersebut dengan menggunakan data-data primer, termasuk kesaksian dari orang-orang yang mengetahui secara langsung.

“Kiai Fauzan adalah seorang ulama yang dilahirkan di Mayong pada tahun 1905. Beliau belajar dari satu pesantren ke pesantren yang lainnya di sekitar keresidenan Pati. Beliau juga sempat menempuh pendidikan di Makkah al-Mukarromah,”, terang Dalhar.

Lebih jauh Dalhar mengatakan setelah Kiai Fauzan dari Makkahkemudian nyantri kepada KH. Sholeh Amin Tayu. “Sepulang dari Tayu, beliau aktif dalam kegiatan sosial-kemasyarakatan, termasuk juga mendirikan NU. Tercatat pada 1939 kiai Fauzan menghadiri Muktamar NU tahun 1939 di Magelang.” ungkap Dalhar menambahkan.

Dalam sesi diskusi ada beberapa tanggapan terkait dengan situasi politik di Jepara dalam Pemilu 1955, peristiwa 1965 dan setelahnya. Hasil dari pemaparan tampak bahwa Kiai Fauzan adalah ulama yang mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan. Beliau menekankan pentingnya menjaga pesaudaraan dan kebangsaan.

ua/lsb