SD Unggulan Terpadu Bumi Kartini kelas lima bersama para wali kelasnya mengadakan pembelajaran luar kelas

JEPARA (SUARABARU.ID) –  Sekitar 133 siswa siswi SD Unggulan Terpadu Bumi Kartini kelas lima  bersama para wali kelasnya mengadakan pembelajaran luar kelas (Outing Class) di daerah pinggiran pantai desa Tanggultlare  Tlare Kedung Jepara dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bandengan Jepara belum lama ini.

Hadir sebagai narasumber di lokasi menanam Dwi Tasrifah dari penyuluh kehutanan Provinsi  Jawa Tengah,  serta penggiat lingkungan desa Tanggul Tlare Paidi dan Sadimin untuk memberikan penjelasan kepada para siswa tentang manfaat pohon mangrove, manfaat menanam di lingkungan pantai,  sekaligus teknik menanam mangrove.

Siswa menanam mangrove di Tanggul Tlare

Dalam kegiatan ini anak-anak mengimplementasikan dimensi profil pelajar Pancasila(P5) diantaranya  beriman bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa khususnya elemen akhlak kepada alam, mandiri dan bergotong rotong dengan praktik langsung untuk menyayangi lingkungan.

Semua siswa berkesempatan melakukan aksi nyata dalam upaya menyelamatkan lingkungan dan menjadi duta perubahan iklim dengan mengenal berbagai jenis pohon mangrove serta manfaatnya. Anak-anak sangat antusias dan bersemangat untuk menanam sambil menikmati hiburan seperti out bond karena lumpurnya bisa menjadi media mainan di mata anak-anak

Anak-anak sangat antusias dan bersemangat untuk menanam sambil menikmati hiburan seperti out bond karena lumpurnya bisa menjadi media mainan di mata anak-anak.

Menanam mangrove bentuk cinta lingkungan siswa SDUT Bumi Kartini

Obyek lokasi outing yang kedua semua siswa berlanjut berkunjung di lokasi Tempat Pembungan Akhir (TPA)  Bandengan Jepara.  Rombongan diterima oleh Catur Prasetya SP dan Nurul Nanifah tim lapangan dari TPA Bandengan. Anak-anak diberikan penjelasan cara pengolahan sampah organik sekaligus kemanfatannya.

Sebagian siswi juga ada yang mempraktikkan langsung cara pembuatan kompos organik dari media daun. Salah satu siswi bernama Niki tyansyah dan Afika al Mufida sengaja ikut serta dalam proses praktik pembuatan pupuk kompos secara langsung.

Kedua kegiatan ini dimaksudkan untuk mempertajam pemahaman pentingnya menyayangi alam untuk kelestarian bumi ini sebagimana sesuai dengan visi misi SDUT Bumi Kartini. Farida Ahmad selaku wali kelas lima ikut membenarkan bahwa cinta lingkungan ini merupakan pendidikan karakteristik yang perlu ditanamkan sejak dini.

Farida berharap kegiatan menanam mangrove seperti ini  sangat bagus jika dikalukan oleh semua siswa di Jepara yang notabene kawasan pesisir yang rawan terkena banjir akibat pasang air laut (rob) yang akan berdampak terhadap rusaknya sarana dan prasarana lingkungan (air bersih, persampahan, drainase, sanitasi) serta penurunan kualitas lingkungan yang ditandai dengan turunnya kualitas kesehatan masyarkat.

Fais Luzmi selaku koordinator kegiatan juga menuturkan bahwa kegiatan outing ini bisa memberikan pengalama belajar yang nyata kepada semua siswa sehingga siswa SDUT Bumi Kartini khususnya kelas lima ini bisa menjadi pelajar pancasila seutuhnya.

Setidaknya dengan kegiatan pembelajaran outing lingkungan ini nantinya anak-anak akan mulai terbiasa untuk mencintai alam misalnya dengan bisa membuang sampah sesuai dengan jenisnya untuk bisa dimanfaarkan sebagai kompos, serta cinta menanam lingkungan sekitar mereka.

Hadepe – Farida Ahmad