Ilmu matematika menjadi salah satu dari enam cabang ilmu filsafat menurut Imam Al Ghazali. Ilmu matematika adalah ilmu yang berhubungan dengan matematika, teknik, bentuk alam seperti bentuk persegi, segitiga, dan lainnya. Hal tersebut dijelaskan oleh Habib Shaleh bin Muhammad Al Jufri dalam Kajian Rutin Kitab Al Munqidz min Al Dlolal di Unissula, Jum’at (27/10/2023).

Habib Shaleh juga menyebut bahwa ilmu matematika tidak ada hubungannya dengan agama. Sehingga menurutnya mempelajari dan mendalami ilmu tersebut akan memunculkan dua akibat. “Salah satunya adalah orang tersebut akan mengagung-agungkan terhadap ilmu tersebut. Sehingga dirinya akan mengambil mentah-mentah apa yang disampaikan oleh ahli matematika, dan menolak kebenaran ilmu yang lain. Dengan sikap seperti ini sehingga akan muncul dalam dirinya sifat kekufuran,” jelas Koordinator Dewan Syuro Majelis Al Muwasholah Baina ‘Ulama’il Muslimin Center tersebut.

Akibat yang kedua menurutnya adalah munculnya muslim yang bodoh. “Golongan muslim ini adalah mereka teman-teman muslim yang menolak semua ilmu yang datangnya dari ahli filsafat,” jelasnya.

Cabang ilmu selanjutnya adalah ilmu mantik atau ilmu logika. “Ilmu mantik atau ilmu logika tidak ada hubungannya dengan masalah agama, jadi sebuah pandangan yang di dalamnya adalah dasar-dasar analogi-analogi,” ungkap Pengasuh PP Darul Musthofa.

Cabang ilmu lainnya adalah ilmu thobi’I yang berhubungan dengan alam. Cabang ilmu ketuhanan, cabang ilmu siasah atau politik, dan yang terakhir adalah cabang ilmu budi pekerti atau akhlak.

Pihaknya menekankan bahwa tidak ada manusia yang menguasai semua ilmu. “Orang yang ahli dalam ilmu tertentu bisa jadi bodoh dalam ilmu lainnya. Belum tentu orang yang ahli dalam bidang agama dia ahli dalam ilmu bahasa. Karena manusia terutama di akhir zaman seperti saat ini mereka berdasar spesialisasi,” pungkasnya.