blank
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, didampingi Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta'in Ahmad, dan Ketua MUI Jawa Tengah, Ahmad Darodji,  melepas 20 kafilah Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXVII Tahun 2023, Jumat (27/10/2023). (foto humas)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, melepas 20 kafilah Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) Tingkat Nasional XXVII Tahun 2023 di Kantor Gubernur Jateng, Jumat (27/10/2023).

Kafilah perwakilan Jateng itu akan diberangkatkan ke lokasi penyelenggaraan di Jambi, Sabtu (28/10/2023), bersama delapan pendampingnya.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada LPTQ Jawa Tengah yang telah membimbing dan menyeleksi adik-adik kita, anak-anak kita, sehingga mendapatkan kafilah terbaik untuk maju pada kompetisi nasional ini,” katanya.

Para perwakilan yang hendak mewakili Jateng itu diminta memiliki mental bertanding yang kuat. Sebab, Ketika lomba sudah di depan mata, yang diperlukan hanyalah kesiapan. Dan, kesiapan itu sudah dilewati  melalui berbagai pelatihan, dengan berbagai tahapannya.

“Maka, perkuat mental bertanding supaya tidak grogi. Grogi untuk tampil itu saya minta untuk dihilangkan,” katanya.

Selain itu, juga perlu membangun semangat dalam kompetisi dan tidak  merasa terbebani.  Para peserta juga diminta sungguh-sungguh dan optimal, serta meniatkan untuk mendirikan syiar agama.

“Tunjukkan bahwa dengan semangat membawa nama besar Jateng. Kita tunjukkan bahwa Jateng tidak kalah dengan provinsi-provinsi yang lain, dan ada upaya untuk  memperbaiki peringkat. Dari 6 menjadi ke yang lebih kecil lagi. Syukur-syukur kalau satu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Musta’in Ahmad, mengatakan, sebanyak 20 kafilah STQH akan mengikuti 4 cabang lomba dengan 10 golongan.

Keempat cabang lomba itu adalah tilawah, tahfidz, tafsir, dan hafalan hadits. Sementara 10 golongan lomba yang diikuti adalah tilawah anak, tilawah dewasa, tahfidz 1 juz dan tilawah, 5 juz dan tilawah, 10 juz, 20 juz, 30 juz, tafsir bahasa arab, hadits 100, dan hadits 500 (putra – putri).

“Mereka yang terpilih sudah melewati banyak tahapan dan Latihan,” kata Musta’in yang juga Ketua 1 LPTQ Jateng ini.

Rangkaian persiapan yang pertama, menjalankan pelatihan sebanyak tiga kali dengan pembina dari LPTQ Provinsi Jawa Tengah. Kemudian juga ada pelatihan dengan mengirimkan peserta kepada para pembina tingkat nasional di Semarang dan di Jakarta.  Mereka juga melakukan try out di depan peserta rakor LPTQ kabupaten/kota.

Hery Priyono