SEMARANG (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Semarang melalui Dinas Pekerjaan Umum melakukan rehabilitasi atau pemeliharaan jaringan irigasi di Kedung Bangkong, Jabungan, Banyumanik.
Upaya ini dilakukan guna menampung ketersediaan air yang memadai bagi masyarakat sekaligus membantu para petani dalam menghadapi kekeringan sebagai salah satu dampak El Nino.
“Penggarapan rehabilitasi ini dikhususkan di Kelurahan Jabungan dikarenakan belum tersedianya air bersih ketika musim kemarau tiba,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, Soewarto, Rabu (25/10/2023) .
Adapun rehabilitasi jaringan irigasi yang menelan biaya sebesar 482 juta tersebut dilakukan dengan melakukan pemasangan batu dengan panjang 516 meter tinggi rata-rata 1,3 meter, dan lebar 1,8 meter. Waktu pelaksanaan dilakukan selama empat bulan sejak pertengahan Mei 2023.
Suwarto mengatakan masyarakat terutama yang berada di wilayah kelurahan Jabungan menjadi sangat terbantu dengan adanya rehabilitasi jaringan irigasi D.I Kedung Bangkong.
“Untuk areal pertanian persawahan di lokasi Jabungan masih ada areal sawah sekitar 35 hektar yang sangat terbantu dengan adanya pembangunan saluran ini,” kata Suwarto.
Tak hanya itu saja, Suwarto menjelaskan, berkat adanya rehabilitasi jaringan irigasi tersebut, hasil panen warga masyarakat sekitar semakin meningkat.
“Alhamdulillah waktu panen atau masa tanam menjadi 3 kali dari sebelumnya yang kadang 2 kali tanam. Selain itu, adanya jaringan irigasi ini mampu mengatasi kebocoran air. Sambutan masyarakat pun sangat positif karena Alhamdulillah bisa 3 kali tanam atau panen istilahnya kalau di petani seperti itu,” katanya.
Dalam proses pengerjaannya, Dinas Pekerjaan Umum juga berkoordinasi dengan BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali Juana untuk tetap bersinergi mengoptimalkan lahan pertanian.
Melalui rehabilitasi jaringan D.I Kedung Bangkong, Soewarto berharap pembangunannya dapat terus dikembangkan agar masyarakat semakin mudah mendapatkan air juga meningkatkan kuantitas hasil panen khususnya di Kelurahan Jabungan.
“Pengerjaan untuk saluran-saluran ini terus dikembangkan, karena membawa dampak langsung bagi masyarakat terutama petani, mereka merasakan langsung yang tadinya alirannya kecil dengan adanya irigasi ini mengurangi kebocoran sehingga alirannya bisa lebih lancar,” katanya.
Hery priyono