blank
M. Chabiburrochman salah satu caleg muda potensial dari PKB Dapil 1. Saat bertemu dengan KH. Ahmad Marzuqi politisi senior Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Dunia politik saat ini mulai dipenuhi oleh kalangan milenial. Anak-anak muda mulai aktif dan tidak lagi alergi bicara soal politik. Hal ini mungkin sedikit dipengaruhi oleh jumlah pemilih pemula atau biasa disebut Gen Z, yang sampai mencapai 60 persen dari suara sah Nasional.

Khusus di Kabupaten Jepara, seperti dikutip dari kpu.go.id, KPU Kabupaten Jepara telah menetapkan daftar pemilih tetap (DPT) Pemilu 2024 dalam rapat pleno terbuka pada 20 Juni 2023. Dalam rapat pleno tersebut, DPT di Kabupaten Jepara untuk Pemilu 2024 ditetapkan 914.996 pemilih, terdiri atas 457.357 pemilih laki-laki dan 457.639 pemilih perempuan. Jumlah DPT itu ada di 16 kecamatan, 195 desa/kelurahan, tersebar di 3.490 tempat pemungutan suara (TPS).

Terkait usia pemilih, Anggota KPU Kabupaten Jepara Muhammadun, mengungkapkan dari 914.996 pemilih itu, untuk usia 17-22 tahun ada 109.854 pemilih (12,01 persen), usia 23-30 tahun sebanyak 157.396 pemilih (17,20 persen), usia 31-40 tahun ada 187.751 pemilih (20,52 persen), usia 41-50 tahun ada 185.768 pemilih (20,30 persen), usia 51-60 tahun ada 144.404 pemilih (15,78 persen), usia 61-70 tahun sebanyak 84.202 pemilih (9,20 persen), dan usia lebih dari 71 tahun ada 45.621 pemilih (4,99 persen).

“Usia 17-40 tahun mendominasi jumlah pemilih dengan 57,93 persen. Selebihnya adalah pemilih usia di atas 40 tahun. Dalam beberapa waktu terakhir, ada beberapa dari masyarakat yang menanyakan ke KPU tentang klasifikasi usia pemilih di Pemilu 2024,” kata Muhammadun.

Terdapat wajah-wajah baru yang  fresh dan familiar di kalangan milenial yang akan maju dalam kontestasi Pemilu 2024 sebagai calon legislatif (caleg) di Kabupaten Jepara. Wajah-wajah baru yang akan bertarung dalam pilihan legislatif (pileg) 2024 ini rata-rata usia 40 tahun.

Mungkin mereka dianggap masih “hijau” dalam politik. Namun melihat kerja keras mereka dalam memanfaatkan tekhnologi dan media sosial seperti IG, FB, Tiktok, yutube, hingga membuat konten-konten segar bukan tidak mungkin dunia politik di tanah air akan diisi oleh kaum muda. Mereka juga bersentuhan langsung dengan para milenial dan komunitas.

ua