blank
Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa (berdiri kiri menghadap lensa), menyampaikan materi di acara sosialisasi antisipasi musibah kebakaran di Pendapa Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri.(Dok.Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Secara ilmiah, kebakaran dapat terjadi karena ada senyawa oksigen (O2) pada percikan nyala api. Tapi musibah kebakaran, lebih disebabkan dari sikap sembrono (kurang berhati-hati) masyarakat dalam memperlakukan api.

Sikap sembrono itu, semisal dapat datang dari api tungku di dapur atau pembakaran sampah, yang ditinggal pergi sebelum padam. Juga dapat datang dari konsleting listrik dan cara membuang puntung rokok sembarangan. Faktor dari alam, dapat datang dari adanya sambaran petir.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, menyatakan, upaya mengantisipasi pencegahan, penanganan dan penyelamatan dari bahaya kebakaran, Jumat (13/10), disampaikan dalam acara sosialisasi di Pendapa Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Acara ini, diikuti oleh ratusan anak dari jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) yang mengadakan kegiatan outing class bersama para guru dan orang tua pendampingnya. Acara ini, juga dihadiri para pejabat Korwil Dinas Pendidikan bersama para Pengawas TK se Kecamatan Ngadirojo.

Tampil sebagai penyampai materi, Kepala UPTD Damkar Pemkab Wonogiri, Kepala Satpol-PP Wonogiri dan Camat Ngadirojo. Dalam sosialisasi ini, juga disampaikan materi peningkatan peran serta masyarakat dalam menghadapi musim kemarau puncak dan penanganan bahaya kebakaran.

Dalam kesempatan itu, pemateri juga menyampaikan tentang pentingnya membangun sinergitas bersama masyarakat, dalam upaya memahamkan tentang pentingnya langkah antisipasi pencegahan kebakaran.
Bambang Pur