PPK dan PPS se-Kabupaten Jepara membaur menjadi satu dengan masyarakat, mahasiswa, dan pimpinan partai politik untuk menanam mangrove di pantai Desa Tanggul Tlare Kecamatan Kedung.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Pemilu dengan tahapannya yang cukup panjang, memiliki banyak narasi. Di satu kesempatan, cerita pemilu melalui kebudayaan juga muncul, demikian halnya dengan pemilu dalam sudut pandang ekonomi dan sosial. Di antara kisah-kisah itu, KPU Kabupaten Jepara mengetengahkan narasi ekologis di Tengah Kirab Pemilu 2024.

Ancaman abrasi di pantai Jepara.

Pada Minggu (8/10/2023) pagi, masih di hari kedua, semua PPK dan PPS se-Kabupaten Jepara membaur menjadi satu dengan masyarakat, mahasiswa, dan pimpinan partai politik untuk menanam mangrove di pantai Desa Tanggul Tlare Kecamatan Kedung. Bibit mangrove disediakan Dinas Lingkungan Hidup.

Kabupaten Jepara memiliki garis pantai sepanjang 87 km yang membentang di tujuh kecamatan, yakni Karimunjawa, Kedung, Jepara, Mlonggo, Bangsri, Keling, dan Donorojo. Di antara garis pantai ini, titik pantai di desa-desa di Kecamatan Kedung yang melintasi beberapa desa adalah yang paling rawan terkena dampak abrasi. Di antara desa-desa yang paling rawan dan terancam abrasi itu adalah Desa Bulak Baru dan desa yang jadi lokasi penanaman mangrove oleh KPU, yaitu Desa Tanggul Tlare.

Desa Bulak Baru dalam sejarahnya adalah Desa Bulak. Namun karena sudah pindah lokasi karena tergerus abrasi, sehingga menjadi Bulak Baru. Permukian warga yang lama sudah puluhan tahun lalu menjadi bagian dari laut Jawa. Desa Tanggul Tlare yang ada di sisi utara Desa Bulak Baru pantainya menjadi perhatian pula.

Dinas Lingkungan Hidup menyarankan KPU menanam mangrove di pantai desa penghasil garam ini lantaran masih ada titik yang bisa ditanami di musim kemarau dan jika bibit hidup dan besar dapat menjadi harapan sebagai “sabuk hijau” Tanggul Tlare untuk membendung abrasi.

Muhammadun mengatakan, pesan-pesan pemilu harus sampai ke masyarakat. Selain soal hal-hal teknis kepemiluan yang masyarakat bisa aktif berpartisipasi, juga cerita lain pemilu yang bertalian dengan kehidupan sehari-hari masyarakat.

“Dalam berbagai kesempatan di kegiatan pendidikan pemilih, sebagian mendiskusikan tujuan dan urgensi pemilu. Pemilu adalah sarana untuk memilih para pemimpin, yang ke depan akan mengelola pemerintahan dan mengambil kebijakan-kebijakan publik yang bertalian dengan masyarakat. Kami melibatkan banyak pihak di kegiatan penanaman mangrove ini, termasuk semua partai politik peserta Pemilu 2024,” kata Muhammadun.

ua/kpujepara