blank
Kompleks Candi Gedong Songo di Kabupaten Semarang. Foto: Patiwisata Jateng

WISATA sejarah, adalah salah satu dari sekian banyak jenis wisata. Dan, Kabupaten Semarang kaya akan wisata jenis ini.

Wisata sejarah di Kabupaten Semarang di antaranya Stasiun Ambarawa yang di dalamnya terdapat Museum Kereta Api.  Kemudian di Ungaran ada Benteng Willem, tinggalan Belanda.

Dan, yang sudah terkenal, wisata sejarah di Kabupaten Semaranga dalah Candi Gedong Songo di Desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang.

Candi Gedong Songo memiliki arsitektur dan pemandangan yang indah. Selain itu, lokasinya yang berada di pegunungan juga membuat pengunjung bisa menikmati keindahan panorama alamnya, Candi Gedongsongo juga banyak mengandung nilai sejarah dan budaya.

Peninggalan sejarah ini dinamakan Candi Gedong Songo karena konon di dalam kompleknya terdapat sembilan candi sesuai dengan nama yang tersematkan pada candi ini.

Meskipun dulunya terdapat sembilan candi, kini masih memiliki bentuk utuh hanyalah lima buah saja. sedangkan empat candi lainnya masih berupa runtuhan yang tidak utuh namun masih tetap bisa dilihat.

Letaknya yang berada di puncak gunung membuat suasana di candi terasa sejuk dan segar.

Bagi Anda yang ingin berwisata sejarah sambil merasakan kesejukan lereng Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang dan indahnya dari atas ketinggian, tidak ada salahnya untuk menginjakkan kaki di Candi Gedong Songo. Selain menikmati pemandangan serta udara segar, ada beberapa wisata lain yang bisa dinikmati selama di candi.

Untuk mencapai candi kamu bisa berjalan kaki atau menaiki kuda dengan menyewa kuda khusus yang  disediakan untuk para wisatawan. Dengan menaiki kuda, kamu bisa menikmati pemandangan tanpa harus merasakan lelah. Kamu bisa menaiki kuda sambil menikmati pemandangan yang ada di sana.

Pemandang pertama saat menuju gerbang masuk yang menyerupai candi, kemudian setelah berjalan kaki sebentar kamu akan menemukan tempat – tempat yang sangat cocok dibuat foto dan ditambah suasana pemandangan yang indah dan kamu bisa melihat komplek Candi Gedong Songo, tempat ini sangat cocok dibuat berfoto foto bagi pengunjung.

Candi ini terletak pada di ketinggian sekitar 1.200 m di atas permukaan laut,sehingga suhu udara di sini cukup dingin (berkisar antara 19-27 °C).

Sejarah Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo telah dibangun sejak pada abad ketujuh Masehi pada masa Kerajaan Mataram Kuno. Candi di kompleks ini adalah candi Hindu yang dibangun dengan tujuan sebagai tempat pemujaan.

Candi Gedong Songo merupakan kompleks candi yang terletak di Desa Candi, Bandungan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, tepatnya di lereng Gunung Ungaran.

Ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles pada tahun 1804, candi ini merupakan peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Syailendra pada tahun 927 Masehi.

Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya raja adalah yang membangun Candi Gedong Songo pada awal pemerintahannya. Keberadaan arca Siwa Mahakala, Siwa Mahaguru, dan Ganesha menjadi bukti bahwa Candi Gedong Songo digunakan sebagai tempat pemujaan dewa.

Mulanya hanya ditemukan tujuh buah bangunan candi di sini, sehingga dinamakan Candi Gedong Pitu yang berarti ‘Candi Tujuh Gedung’. Kemudian pada sekitar tahun 1908 hingga 1911, arkeolog asal Belanda bernama Van Stein Callenfels menemukan dua bangunan candi tambahan.

Sejak saat itu, namanya berubah menjadi Candi Gedong Songo yang bermakna ‘Candi Sembilan Gedung’.

Candi Gedong Songo telah dipugar sebanyak dua kali.Pemugaran pertama dilaksanakan tahun 1930-1931 oleh pemerintah Belanda. Pemugarannya berfokus pada pencarian batu-batu yang hilang dan pemasangan kembali bagian candi yang sempat dibongkar.

Pemugaran kedua dilakukan pada tahun 1978-1983 lewat Proyek Pembinaan, Pemugaran, dan Pemeliharaan Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah.

Pemugaran dilakukan di Candi Gedong IV (1978), Candi Induk dan Perwara Gedong III (1979), serta Candi Gedong V (1983).

Kompleks Candi Gedong Songo

Candi Gedong Songo terdiri dari lima gedong atau kumpulan candi. Dua di antaranya berada di sisi timur bukit, dua di sisi utara, dan satu di sisi barat. Berikut ini bangunan yang berada di kompleks Candi Gedong Songo.

blank
Naik kuda, menjadi atraksi wisata di Gedong Songo. Foto: AI

Candi I. Candi ini berada di ketinggian 1.208 mdpl, di dalamnya terdapat yoni tanpa lingga yang merupakan simbol kejantanan dan kesuburan, dengan puncak yang sudah terlihat rusak.

Candi ll. Candi ini berada di ketinggian 1.297 mdpl dengan bangunan yang masih utuh. Di depan candi, terdapat bangunan yang diduga sebagai bangunan candi perwara atau candi kecil.

Candi Gedong III. Berada di ketinggian 1.297 mdpl, Gedong III terdiri dari tiga candi yang masih utuh dan candi perwara. Selain memiliki hiasan stupa di atapnya, candi ini juga satu-satunya candi yang menggunakan makara atau arca berbentuk kepala gajah.

Candi IV. Berada di ketinggian 1.295 mdpl, Gedong IV terdiri dari satu candi yang masih utuh dan dikelilingi reruntuhan candi.

Candi V. Candi terakhir berada di ketinggian 1.308 mdpl dengan satu bangunan candi yang masih utuh dan beberapa reruntuhan candi.

Bila ingin masuk kompleks candi, jam bukanya 07.00-18.00, dan tiap pengunjung dikenai tiket masuk Rp10.000 untuk wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara Rp75.000.

Bila merasa capek berjalan, pengunjung bisa menyewa kuda. Harga yang ditawarkan berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 disesuaikan dengan.

Dinita Charissa Ludviana -Mg