JEPARA (SUARABARU.ID) –   Desa Tempur, yang terletak di Kabupaten Jepara, kini dapat dengan bangga menyandang sertifikat Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) setelah berhasil melewati proses verifikasi yang ketat. Tim Penilai yang terdiri dari berbagai unsur, termasuk anggota Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kabupaten Jepara.

Keberhasilan ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen bersama seluruh elemen masyarakat yang berada di 6 RW dan 25 RT  yang bersatu padu untuk mendukung visi Desa Tempur Sehat.

Foto Bersama Kader Desa Tempur

Mariyono, Petinggi  Desa Tempur, dengan bangga mengungkapkan rasa bangganya dengan pencapaian ini. “Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi seluruh masyarakat desa kami.”ujarnya

Salah satu faktor utama dalam keberhasilan Desa Tempur adalah integrasi dengan bank sampah Tempur Berseri. Selain itu, Desa Tempur juga menerapkan praktik inovatif dalam pengelolaan sampah dengan membudidayakan magot.

Asrori dari Hakli menferifikasi di lapangan

Kemampuan magot dalam mengurai sampah secara efisien telah menjadi solusi yang sangat efektif dalam mengatasi masalah sampah di desa ini. Selain sebagai alat pengelolaan sampah, magot yang dihasilkan juga dimanfaatkan sebagai pakan dalam budidaya ikan

Mariyono menjelaskan, fihaknya  telah berhasil mengintegrasikan pengelolaan sampah dengan budidaya ikan. “Magot yang dihasilkan dari pengomposan sampah adalah sumber pakan yang sangat berharga untuk ikan. Praktik ini menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, sambil memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat kami,” ujarnya

Plt Camat Keling memberikan sambutan

Momen penting saat Hadi Wibowo, Selaku ketua Tim Penilai dari SubKor Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, mengumumkan hasil verifikasi STBM yang dinanti-nantikan. Verifikasi ini merupakan langkah krusial dalam memastikan bahwa desa tersebut memenuhi standar sanitasi yang layak.

Verifikasi STBM di Desa Tempur mengukur capaian dalam lima pilar utama, yang merupakan fondasi dari program STBM. Lima pilar tersebut mencakup: stop buang air besar sembarangan: Dalam hal ini, Desa Tempur berhasil mencapai nilai 100%, yang menunjukkan kesadaran masyarakat untuk tidak lagi membuang air besar sembarangan.

Praktik sanitasi yang sehat telah merasuk dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Cuci tangan pakai sabun: Kesehatan personal adalah kunci utama dalam program STBM. Dengan nilai 99% yang layak, masyarakat Desa Tempur telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap kebiasaan mencuci tangan dengan sabun.

Tim Verifikator STBM desa Tempur

Pengolahan air minum dan makanan dengan benar: Kesadaran akan keamanan air minum dan makanan merupakan faktor penting dalam mencapai sanitasi yang baik. Dengan nilai 100%, Desa Tempur telah memastikan pengolahan air minum dan makanan berjalan dengan baik. Pengelolaan sampah rumah tangga: Pengelolaan sampah yang benar adalah salah satu aspek kunci dalam program STBM.

Dengan nilai 88%, Desa Tempur telah mengambil langkah signifikan dalam peneglolaan sampah rumah tangga yang dimulai dari hulu yaitu Rumah tangga. Pengelolaan limbah cair rumah tangga: Untuk menjaga ekosistem lingkungan yang sehat, pengelolaan limbah cair rumah tangga harus diperhatikan.

Dengan nilai 100%, Desa Tempur telah menunjukkan perhatian serius terhadap aspek ini. Dari hasil tersebut maka Desa Tempur dinyatakan lolos verifikasi Desa STBM. Keputusan ini disambut dengan tepuk tangan riuh gembira dari audiens yang hadir dalam pengumuman hasil verifikasi.

Plt. Camat Keling Lulut Andi Ariyanto, ST, memberi apresiasi dan menyambut baik keberhasilan yang diraih oleh Desa Tempur dalam program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Keberhasilan ini, menurutnya, adalah cerminan dari perubahan yang berasal dari dalam masyarakat sendiri dan mencerminkan tingginya kesadaran akan sanitasi dan lingkungan.

Dalam kesempatan itu   Lulut Andi Ariyanto  sangat mengapresiasi pencapaian luar biasa yang telah dicapai oleh Desa Tempur. Keberhasilan mereka dalam mencapai sertifikat STBM adalah bukti nyata bahwa perubahan signifikan dapat terjadi ketika kesadaran masyarakat terhadap sanitasi dan lingkungan mereka tinggi.

“Desa Tempur memiliki keindahan alam yang menjadi daya tarik tersendiri, dan perubahan yang telah terjadi berasal dari masyarakat yang berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.”

Ia  juga menyoroti pentingnya peran masyarakat dalam menginisiasi perubahan tersebut. “Perubahan yang berasal dari dalam masyarakat sendiri memiliki dampak yang lebih berkelanjutan. Kesuksesan Desa Tempur adalah contoh nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat menciptakan perubahan yang positif dan berdampak jangka panjang.” ujarnya

Asrori dari HAKLI Jepara, ketika diwawancarai mengenai kontribusi HAKLI dalam proses verifikasi STBM Desa Tempur, menyatakan dengan bangga, “Kami sangat bangga dapat berkontribusi dalam proses verifikasi ini. Keberhasilan Desa Tempur adalah bukti nyata dari kolaborasi yang kuat antara masyarakat dan pihak terkait dalam upaya menciptakan sanitasi yang lebih baik. Program STBM bukan hanya tentang mencapai standar sanitasi tertentu, tetapi juga tentang perubahan perilaku dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sanitasi dan lingkungan yang bersih.” ujar Asrori

STBM menurut Asrori bukanlah upaya yang dapat dicapai oleh satu entitas saja, melainkan melibatkan partisipasi semua pihak. Kami telah melihat bagaimana masyarakat Desa Tempur secara aktif terlibat dalam program ini, dan ini adalah kunci kesuksesan.

“Proses STBM melibatkan lima pilar utama yang melibatkan pengelolaan air, sampah, dan perilaku sanitasi yang sehat. Kolaborasi yang solid antara masyarakat, pemerintah, dan pihak terkait adalah fondasi utama dalam mencapai standar sanitasi yang tinggi.” Imbuhnya

Hadepe – Asr