blank
Gerbang masuk Desa Troso, sentra tenun khas Jepara. Fto: Direktori Pariwisata

KABUPATEN Jepara memang terkenal sebagai sentra kerajinan, terutama dalam sektor kayu ukir dan mebel. Namun, perlu diingat bahwa ada satu kerajinan lain yang tak kalah menarik dan eksotis, yaitu tenun Troso, sebuah tenun ikat tradisional yang berasal dari Jepara yang patut kita banggakan.

Jika Anda berpikir bahwa tenun khas daerah hanya dapat ditemukan di NTT, NTB, dan Bali, itu adalah anggapan yang keliru. Sebenarnya, tenun ini dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Jepara. Bahkan, produksi tenun di Jepara ini cukup signifikan.

Tenun Troso Jepara merupakan salah satu hasil kerajinan dari Kabupaten Jepara, khususnya berasal dari Desa Troso yang berada di Kecamatan Pecangaan. Sesuai dengan namanya, awalnya, kain tenun Jepara diproduksi oleh penduduk dari Desa Troso, yang berjarak sekitar 15 km dari pusat kota Jepara. Namun, saat ini, produksi kain Jepara tidak hanya terbatas pada Desa Troso tetapi juga telah menyebar ke desa-desa sekitarnya.

Cerita tentang munculnya tenun di Desa Troso berawal dari tokoh yang sangat dihormati dalam komunitas setempat, yaitu Ki Senu dan Nyi Senu. Nyi Senu memiliki keahlian khusus dalam pembuatan kain tenun, dan sering kali mereka mengenakan kain buatannya sendiri dalam acara-acara besar.

Kain yang mereka kenakan itu memiliki daya tarik yang luar biasa, sehingga menarik perhatian warga Troso. Akibatnya, Nyi Senu memutuskan untuk berbagi pengetahuannya dengan warga lain, mengajarkan cara membuat kain tenun.

Seiring berjalannya waktu, keterampilan ini mulai menyebar di seluruh desa dan diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Saat ini, kerajinan tenun Troso telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas warga Troso dan menjadi mata pencaharian utama bagi banyak dari mereka.

Banyak rumah di desa ini terlihat sibuk dengan proses pembuatan kain tenun, termasuk pemintalan benang dan proses pewarnaan. Mesin tenun tradisional berdentum tanpa henti, menjalin benang-benang menjadi kain tenun yang indah. Tidak hanya penduduk desa yang terlibat sebagai pengrajin, tetapi toko-toko yang menjual kain tenun juga dapat ditemukan di setiap sudut jalan. Kain tenun Troso sangat diminati oleh banyak orang karena motifnya yang unik dan keindahannya.

Sebagai salah satu bagian dari warisan budaya, tenun Troso Jepara tetap dijaga kelangsungannya. Ini terlihat dari terus berlanjutnya produksi tenun di wilayah Troso. Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1935, keterampilan tenun Troso telah diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Di antara daerah-daerah yang menghasilkan kerajinan tenun di Indonesia, kain ikat dari pusat tenun Troso Jepara dikenal dengan harga yang lebih terjangkau.
Oleh karena itu, kain tenun dari Troso Jepara tersebar luas di berbagai daerah di Indonesia, bahkan lebih terkenal daripada tenun asli daerah tersebut. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk biaya bahan baku yang lebih rendah di Pulau Jawa, efisiensi dalam proses pembuatan, dan inovasi dalam penggunaan alat tenun nonmesin.

Tenun Ikat Troso memiliki dua motif utama, yaitu motif cemara yang menggambarkan pohon cemara dan motif lompong yang terinspirasi dari daun tales.

blank
Tenun Troso. foto : jepara hari ini

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pembuatan tenun Troso Jepara telah mengalami beberapa perubahan terutama dalam hal motif yang digunakan. Walaupun begitu, tenun Troso Jepara masih tetap mempertahankan tradisi prosesnya yang asli.

Ini adalah faktor yang membuat kain tenun ini tetap relevan seiring dengan kain-kain tenun dari daerah lain seperti tenun rangrang Nusa Penida dan Tapis Lampung.

Kerajinan tenun ikat Troso adalah bukti konkret tentang bagaimana warisan budaya lokal dapat tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi. Keindahan dan karakter unik kain tenun ini sungguh luar biasa, sehingga tidak mengherankan jika semakin banyak orang yang tertarik untuk memiliki dan mengenakan kain tenun Troso.

Bagi pecinta kerajinan tangan, memahami dan menghargai proses pembuatan kain tenun Troso akan meningkatkan apresiasi terhadap keindahan budaya Indonesia yang kaya dan beragam. Mari kita terus mendukung dan melestarikan kerajinan tenun Troso Jepara sebagai salah satu warisan budaya bangsa yang perlu dijaga agar tetap berlanjut.

Kholifatun Maulintia Fajriati