blank
Rahima Carissa Kurniasukma (14), menunjukkan Piagam dan Medali Emas hasil penelitiannya, bersama kedua orang tuanya, AKBP Rudy Cahya Kurniawan dan Wahyu Sukmawati di Semarang, Rabu malam (27/9/2023). Foto : Absa

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Rahima Carissa Kurniasukma (14), siswi sebuah sekolah menengah pertama negeri di Kota Semarang, meraih prestasi tingkat dunia karya ilmiah remaja, dengan melakukan penelitian produk pasta gigi herbal, yang berguna untuk membersihkan karies atau karang gigi bagi anak-anak khususnya.

Caca, sapaan akrabnya, yang masih menjadi siswi kelas 9 H SMP Negeri 2 Kota Semarang, meraih medali emas atas penelitiannya terhadap minyak kelapa, baking soda dan garam himalaya, untuk dijadikan sebagai pasta gigi, dalam kompetisi Indonesia International Invention Expo 2023 (IIIE 2023), yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth Scientist Association (IYSA), di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada 25-28 Agustus 2023 lalu.

Hasil penelitian yang dilakukannya selama 2-3 bulan itu, merupakan prestasi terbaru dari beberapa prestasi yang diraihnya dan berhasil mengungguli ratusan peserta, yang berasal dari berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Brasil, Amerika, Thailand dan beberapa negara lainnya, yang mengikuti ajang kompetisi ilmiah tersebut.

“Minat Saya itu ada di penelitian karya-karya ilmiah dan Saya suka meneliti hal yang baru dan itu mendapat dukungan dari orang tua dan sekolah. Untuk (produk pasta gigi) penelitiannya sekitar 2-3 bulan, dengan perbandingan garamnya kita berikan lebih sedikit, agar dapat diterima anak-anak,” terang Bendahara OSIS ini di Semarang, Rabu malam (27/9/2023).

Diakui oleh putri pertama dari tiga bersaudara pasangan AKBP Rudy Cahya Kurniawan dan Wahyu Sukmawati ini, bahwa penelitian yang dilakukannya selama ini, sudah sejak dirinya duduk di bangku kelas 7 dan hingga kini, sudah berhasil meraih 6 medali dari beberapa kompetisi yang digelar, diajang Asean Innovative Science Environment and Entrepreneur Fair (AISEEF), Indonesia International Invention Expo (IIIEX) dan Youth Internasional Science Fair (YISF).

Beberapa karya ilmiah putri kelahiran 9 Januari 2009 lainnya, hingga memperoleh medali adalah minuman-minuman herbal, salah satunya adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh, yang berasal dari bunga telang, lemon, cengkeh dan serai, yang diteliti dan diciptakan saat masa pandemi covid 19 lalu.

blank
Piagam penghargaan hasil penelitian produk pasta gigi herbal Rahima Carissa Kurniasukma (14), yang diselenggarakan oleh Indonesian Youth Scientist Association (IYSA), di Politeknik Negeri Semarang (Polines) pada 25-28 Agustus 2023 lalu. Foto : Absa

“Selain pasta gigi, saya juga ada minuman herbal yang dari Jahe, Ketumbar dan Kayu manis untuk menurunkan gejala asam lambung. Ada juga dari bunga Rosela sama daun kersen untuk diabetes. Sama minuman dari bunga rosela, lemon, cengkeh dan sereh untuk meningkatkan imunitas,” jelasnya.

“Harapannya, dapat meningkatkan prestasi-prestasi ini dan bisa melanjutkan pendidikan saya ke jenjang yang lebih serius (menjadi dokter), sehingga penelitian Saya bisa diajukan hak cipta dan bisa melakukan penjualan (untuk kemaslahatan masyarakat),” harapnya.

Didukung Orang Tua

Harapan Caca untuk mengajukan hak cipta atas karya-karya ilmiahnya, memperoleh tanggapan positif dari orang tuanya, yang juga akan mematenkan karya putrinya sebagai identitas diri dan bangsa, sebagai cikal bakal yang menarik untuk ilmu pengetahuan.

“Harapan kita, yang penting (karya putrinya) berguna dulu untuk diri sendiri maupun masyarakat ya. Tentunya nanti akan kita patenkan, karena temuan-temuan (karya ilmiah) anak ini bisa dikembangkan sebagai identitas dari diri, dari bangsa, identitas sekolahan. Bisa diteliti lebih lanjut, sebagai cikal bakal yang menarik untuk ilmu pengetahuan,” terang AKBP Rudy Cahya Kurniawan.

Sebagai orang tua, Mantan Kapolres Kebumen ini akan selalu memberikan support putrinya, untuk menciptakan inovasi baru dalam penelitianenjadi semakin bagus dan bermanfaat, yang diselaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan terkini dunia.

“Tentunya dengan inovasi, dengan tantangan yang lebih bagus dan dikombain dengan perkembangan terkini dunia. Ada perkembangan temuan baru, kita support anak untuk perkembangan lebih jauh. Tentunya juga butuh dukungan masyarakat dan sekolahan, yang diharapkan juga saling memberikan support,” harap Kasubagrenmin Akademi Kepolisian ini.

Absa