blank
Pengajar Australia, Mr Martin Wallace dan Mrs Lenny saat berada di SMAN 2 Batang. (Foto: Diskominfo)
BATANG (SUARABARU.ID) – Usai terpilih menjadi salah satu dari 500 institusi pendidikan di seluruh Indonesia yang bermitra dengan Sekolah BRIDGE Australia-Indonesia, dengan melakukan pertukaran guru dalam pengembangan metode pembelajaran.
Dua pendidik dari SMAN 2 Batang, Arie Laksmi guru mapel Bahasa Inggris dan Basuki Belanegara guru mapel Bahasa Perancis telah melaksanakan tugasnya dengan mengajar di MacKillop Catholic College Northern Territory, Darwin, Australia selama beberapa waktu.
Sebagai tindak lanjut, Mr Martin Wallace didampingi Mrs Lenny pun melakukan kunjungan balasan dengan mengajar di SMAN 2 Batang selama sepekan yang didukung sepenuhnya oleh Asia Education Foundation.
Kepala SMAN 2 Batang Sugeng menyampaikan, selama mengajar keduanya akan melakukan berbagai agenda, di antaranya meninjau pelaksanaan gelar karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Keesokan harinya mereka akan mengunjungi kelas-kelas bahasa, untuk menyaksikan proses pembelajaran di sini, studi wisata budaya ke Pagilaran dan pelaku UMKM batik khas Batang,” katanya, saat mendampingi keduanya, menyaksikan gelar karya Market Day, di halaman SMAN 2 Batang, Kabupaten Batang, Selasa (26/9/2023).
Pengajar dari MacKillop Catholic College Northern Territory, Darwin, Australia, Mr Martin Wallace didampingi Mrs Lenny mengungkapkan, nantinya selama sepekan akan berkunjung ke tiap kelas khususnya untuk mapel Bahasa Inggris dan Perancis.
“Saya sangat terkesan dengan penyambutan dari pelajar SMA 2. Semoga kegiatan ini bisa berlangsung selamanya,” harapnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menyambut baik program tersebut melalui kerja sama bilateral antara Indonesia dan Australia yang terjalin baik.
“Saya apresiasi dua pendidik dari SMA 2 yang terpilih mengikuti program pertukaran guru ini. Semoga kedepan juga akan diteladani sekolah-sekolah lain di Batang bekerja sama dengan negara lain, untuk melakukan pertukaran ilmu hingga budaya,” jelasnya.
Kepala Cabang Dinas XIII Disdikbud Jawa Tengah, Ernest Ceti Septiyani mengapresiasi, karena SMAN 2 mampu bersaing dengan sekolah lain di Indonesia dalam mengembangkan program kemitraan dengan sekolah di Australia.
“Batang memang saat ini sedang berkembang menjadi kota industri, jadi sangat tepat jika program ini diintensifkan secara berkelanjutan,” terangnya.
Di Jawa Tengah ada 12 sekolah yang mengikuti program tersebut, sebagian menindaklanjuti dengan kegiatan pembelajaran secara daring, namun sebagian lainnya sangat disayangkan tidak menindaklanjuti komitmen yang telah terbangun.
“Program yang didukung Asia Education Foundation itu, akan dilaksanakan secara intensif oleh kedua lembaga pendidikan tersebut hingga tahun 2025,” ujar dia.
Nur Muktiadi