KUDUS (SUARABARU.ID) – Lahan yang ditanami jagung di dekat permukiman Desa Bulung Cangkring terbakar. Menurut saksi mata, Mohamad Said, kebakaran pertama kali terlihat di salah satu sudut sawah sekitar pukul 10 pagi.
“Angin kencang yang berhembus membuat api mudah menyebar dan sulit untuk dikendalikan oleh warga sekitar. Meskipun upaya pemadaman segera dilakukan, tetapi api semakin membesar dan lahan persawahan yang kering memperparah situasi,’’ kata Mohamad Said.
Penyebab kebakaran diduga akibat adanyaseorang petani membakar jerami kering. “Namun, seiring dengan musim kemarau panjang yang melanda wilayah ini, kondisi sawah yang kering dan minimnya curah hujan menjadi faktor yang mempercepata terjadinya kebakaran,’’ kata Mohamad Said.
Kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan yang signifikan pada tanaman yang telah ditanam di sebagian besar area sawah. Selain itu, beberapa rumah penduduk yang berdekatan dengan lahan terancam terkena api dahsyat tersebut. Warga sekitar berjuang keras untuk menjaga agar api tidak menjalar ke rumah mereka dan petugas pemadam kebakaran segera datang untuk membantu proses pemadaman,’’ kata Mohamad Said.
Tim Pemadam BPBD Kudus Johan Supriono mendapat informasi langsung menuju ke sini dan alhamdulilah api bisa kami padamkan dengan satu truk mobil pemadam.
Johan menghimbau, agar tidak membakar sampah pertanian siang hari. Tentu hal ini akan memudahkan terjadi kebakaran memingat musim kemarau yang Panjang. “Kebakaran sawah yang melanda dekat permukiman di Desa Bulung Cangkring, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus agar menjadi perhatian bagi petani yang lain tidak sembarang membakar sisa pertanian sembarangan,’’kata Johan Supriyono.
Lailul Huda-Mg