blank
Ganjar menyampaikan ide dan gagasannya, di acara Mata Najwa On Stage, yang digelar di Grha Saba, UGM, dipandu Najwa Shihab. Foto: tmgp

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Bakal Calon Presiden (Bacapres) 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo, menegaskan, dirinya bukanlah boneka. Jika terpilih menjadi presiden, Ganjar menyatakan akan tetap independen dan fokus melayani rakyat.

Hal itu seperti yang disampaikan Ganjar, saat menjadi pembicara dalam acara Mata Najwa On Stage, di Graha Saba, UGM, Yogyakarta, Selasa (19/9/2023). Dalam acara yang mengundang tiga bacapres 2024 itu, banyak pertanyaan kritis disampaikan oleh mahasiswa.

Antara lain pertanyaan dari mahasiswa Akademi Pariwisata Indonesia (API) Yogyakarta, bernama Syarifah. Dia menanyakan kepada Ganjar, apakah Gubernur Jawa Tengah Periode 2013-2023 ini akan menjadi “Presiden Boneka”, jika kelak memenangkan kontestasi Pilpres 2024.

BACA JUGA: Gemuruh Suara Mahasiswa UGM saat Ganjar Ceritakan Pertemuannya dengan Siti Atikoh

blank
Ganjar disambut antusias ribuan mahasiswa UGM, saat hadir di acara Mata Najwa On Stage, Selasa (19/9/2023). Foto: tmgp

Pertanyaan itu membuat audiens yang hadir langsung bergemuruh. Namun dengan mantap Ganjar menegaskan, presiden harus tetap independen dan melayani rakyat.

”Presiden adalah presiden, dia menjalankan amanah penuh dari konstitusi yang ada. Titik, tidak ada komanya,” tegas Ganjar.

Disampaikan pula, dirinya bukanlah boneka siapapun, jika kelak menjadi presiden. ”Karena presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi. Dia punya independensi yang penuh,” ujar Ganjar, disambut tepuk tangan riuh ribuan mahasiswa.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Terus Monitor Seluruh TPA Cegah Terjadinya Kebakaran

Seperti diketahui, Ganjar hadir di acara itu untuk menyampaikan ide dan gagasannya, guna mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

Sejumlah isu dibahas Ganjar dalam acara itu. Di antaranya, mengenai komitmennya ke depan dalam pemberantasan korupsi, gagasannya untuk menyelesaikan persoalan kesehatan, pendidikan, optimalisasi bonus demografi, ekonomi digital, energi baru terbarukan, pemberantasan stunting, pengangguran, kemiskinan dan banyak isu lainnya.

Riyan