Tour de Borobudur ini mengkampanyekan keselamatan penerbangan di Bandara Ngloram. Foto: Dok/Humas

Sementara itu, Kepala UP Bandara Dewadaru, Ariadi, menjelaskan penutupan Trilogy Tour de Borobudur 2023 digelar bertepatan dengan Hari Perhubungan Nasional yang diperingati tiap 17 September. Karena itu, pihaknya mewakili Kementrian Perhubungan bekerja sama dengan Samba dan Pemkab Blora menunjang UMKM dan promosi wisata serta Bandara Ngloram.

Diketahui, Bandara Ngloram sempat mangkrak selama 37 tahun. Namun berkat dorongan dan lobi Ganjar Pranowo saat menjabat Gubernur Jateng, bandara ini kembali diaktifkan untuk komersial, serta diresmikan Presiden Jokowi pada akhir 2021.

Selain itu, pada rangkaian akhir Tour de Borobudur 2023, juga digelar joy flight dari Jogja Flying Club untuk kampanye keselamatan penerbangan di Bandara Ngloram.

“Setelah momen ini kita menargetkan Bandara Ngloram melayani penerbangan feeder umrah dan mengundang sekolah penerbangan Bali International Flying Academy untuk ke Bandara Ngloram,” ucapnya.

Ariadi menegaskan, pelaksanaan acara ini, Bandara Ngloram tetap beroperasi secara normal.” Jadi rangkaian Tour de Borobudur dan joy flight ini tidak mengganggu aktivitas di Bandara Ngloram,” imbuhnya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo memang terang-terangan mendukung Bank Jateng Tour de Borobudur. Menurutnya, ini bisa menjadi ajang promosi potensi wisata dan UMKM di Jateng.

“Ini merupakan salah satu cara kita mengelola event agar pariwisata kita tumbuh. Atlet berbakat kita berikan ruang untuk berkompetisi dan Bank Jateng Tour de Borobudur selalu menjadi kesempatan besar bagi Jawa Tengah untuk memperkenalkan potensi pariwisata ke dunia dengan konsep sport tourism,” ucap Ganjar saat masih menjabat Gubernur Jateng.

Ning S