blank
KUBANGAN - Karena kekeringan, warga mengambil air di kubangan, dan harus menunggu tiga hari. (Foto: Sutrisno)
SLAWI (SUARABARU.ID) – Dampak El Nino, sejumlah wilayah di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami krisis air. Seperti yang terjadi di Desa Kedungwungu Kecamatan Jatinegara, warga kesulitan mendapatkan air bersih. Akibat sumur-sumur pada kekeringan, sejumlah warga membuat kubangan agar mendapat sumber mata air. Untuk mendapatkan air dari hasil membuat kubangan, warga harus menunggu tiga hari.
“Untuk bisa mengambil air jernih di kubangan kita harus menunggu tiga hari. Karena apabila kurang dari tiga hari air masih keruh,” kata salah seorang warga Desa Kedungwungu, Jatinegara, Farira (40).
Dikatakan, selama hampir lima bulan terakhir, desanya tak pernah diguyur hujan. Praktis, tidak ada resapan air yang masuk ke sumur warga. Untuk memenuhi kebutuhan warga hanya mengandalkan sumber mata air dari kubangan yang dibuat kolam penampung air. “Mudah-mudahan segera ada bantuan dari pemerintah untuk suplai air di desa kami,” pinta Farida.
Kepala Desa Kedungwungu, Kecamatan Jatinegara, Abdul Mukhit mengaku saat ini sedang berupaya membangun fasilitas air bersih di desanya. Namun karena keterbatasan anggaran, rencana itu selalu gagal. Pedukuhan terparah yang mengalami krisis air bersih yakni Dukuh Jingkang RT 10, 11, 12 RW 02, Dukuh Magangan RT 8, 9 RW 02, Dukuh Krajan RT 04 RW 01 dan Dukuh Tampungan RT 01, 02, 03 RW 01.
Abdul Mukhit berharap, pemerintah bisa menyalurkan air bersih ke desanya. Selain itu, pemerintah dapat mengalokasikan anggaran untuk Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). “Kalau sumber mata air itu tidak keluar airnya, kita bingung mau mencari kemana lagi. Kasihan warga,” ujarnya.
Sutrisno