Muhtar juga memberikan informasi bahwa kliennya, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag selaku Rektor UIN Walisongo telah membuat kebijakan untuk memaafkan oknum-oknum, pihak-pihak yang turut serta menyebarkan hoax, fitnah dengan membuat kampanye cerita fiktif kebohongan tentang isu plagiasi.

Muhtar menyampaikan, saat ini Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag sedang fokus mewujudkan program-program mandatori dan prioritas pengembangan UIN Walisongo, diantaranya pembukaan Fakultas Kedokteran, peningkatan jejaring internasional, dan penguatan akreditasi.

“Maka Prof. Imam berharap penyebaran hoax plagiasi distop, jangan ada lagi fitnah, rumor atau isu yang sudah basi tersebut. Apalagi mengkampanyekan cerita fiktif serta kebohongan tentang plagiasi,” imbuhnya.

Muhtar menyebut, situasi saat ini saatnya fokus hal-hal positif dan konsolidasi pencapaian visi kampus untuk kemanusiaan dan peradaban. “Jangan hoax plagiasi dijadikan alat untuk menjegal progam-progam yang telah dibuat oleh Rektor UIN Walisongo, Prof. Dr. Imam Taufiq, M.Ag,” pungkasnya.

Ning S