blank
Megawati (keenam dari kiri), didampingi Ganjar Pranowo, saat meresmikan patung Bung Karno yang ada di Omah Petroek, yang ada di wilayah Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Foto: hms

YOGYAKARTA (SUARABARU.ID)– Bakal Calon Presiden (Capres) RI 2024, Ganjar Pranowo, mendampingi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, meresmikan Patung Bung Karno di Omah Petroek, Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (23/8/2023).

Patung Bung Karno di Omah Petroek itu, merupakan simbol Soekarno sebagai penggali nilai-nilai Pancasila, yang harus tetap dilestarikan dan dijaga.

Selain Ganjar, turut hadir mendampingi putri Soekarno itu adalah Hasto Kristiyanto Sekjen PDIP, Romo Sindhunata, dan seniman patung Dunadi. Para seniman lain antara lain, Butet Kartaredjasa, Encik Krisna, serta Totok Hedi Santosa, juga hadir dalam peristiwa kebudayaan itu.

BACA JUGA: Pencemaran Udara Harus Diselesaikan Bersama antara Pemerintah dan Masyarakat

”Ini ada tokoh-tokoh, Mas Dunadi pematung yang hebat, ada Romo Sindhunata, dan ini adalah satu tempat yang lanskapnya bagus banget. Ternyata di sini berkumpul para seniman, agamawan, tokoh masyarakat, yang biasa berdiskusi banyak hal tentang problem bangsa dan bagaimana solusinya, dengan pendekatan kebudayaan,” kata Ganjar seusai mendampingi Megawati meresmikan Patung Bung Karno di Omah Petroek.

Patung Bung Karno setinggi enam meter itu, dipahat oleh seniman atau pematung Dunadi. Patung itu memperlihatkan sosok Soekarno yang berdiri tegak, dengan tangan kanan menunjuk ke arah Sang Saka Merah Putih, yang ada di depannya. Sedangkan tangan kiri Soekarno menggenggam buku.

Patung itu merupakan simbol, bagaimana Soekarno telah menggali nilai-nilai bangsa Indonesia, yang kemudian dia namai sebagai Pancasila. Nilai-nilai Pancasila itu, yang sampai saat ini harus tetap dijaga sebagai ideologi bangsa Indonesia.

BACA JUGA: Teliti Budai  Khoirul Anwar Raih Doktor

Bung Karno dalam menggali nilai-nilai Pancasila itu, juga menggunakan pendekatan kebudayaan. Sehingga Bung Karno bisa menemukan lima hal mendasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yang dapat menjadi landasan ideologi sebagai sebuah negara. Dan menurut Ganjar, pendekatan kebudayaan ini juga yang dibutuhkan untuk menginternalisasi nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

”Menurut saya ini bagus sekali, dan tentu saja ada nilai-nilai ke-Indonesia-an yang masuk dalam butir-butir Pancasila, dan itu musti kita laksanakan. Maka Pancasila-nya musti in action, dan di sinilah pendekatan-pendekatan budaya itu dilakukan. Saya kira lanskapnya bagus, optik patungnya bagus, dan nilainya jauh lebih bagus,” imbuh Ganjar.

Dunadi selaku pembuat patung Bung Karno itu menyampaikan, patung yang diresmikan itu, merupakan pemberiannya untuk Omah Petroek. Dia memilih patung Bung Karno, karena terinspirasi oleh Omah Petroek yang sejuk, nyaman, bangunan yang megah dan toleransi.

BACA JUGA: PAC Candisari Siapkan Massa Ratusan Orang Apel Siaga Pemenangan Pemilu di Stadion Jatidiri

blank
Megawati dan Ganjar duduk berdampingan, saat menyaksikan prosesi peresmian patung Bung Karno di Omah Petroek. Foto: hms

”Ada perpustakaan di sini, dan saya baca ada buku tentang Pancasila. Saya tergugah membuat patung Bung Karno di Omah Petroek, karena beliau yang menggali nilai-nilai Pancasila. Omah Petroek ini simbol toleransi, karena semua ada di sini,” ungkap dia.

Danadi juga menyatakan, Bung Karno adalah sosok pemimpin dan juga seorang seniman yang luar biasa. Karena banyak peninggalannya yang memiliki unsur seni tingkat tinggi. Dia berharap, ke depan lahir pemimpin yang juga dapat merangkul seniman dan sosok itu mengarah kepada seorang Ganjar Pranowo.

Sementara itu, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan, patung Bung Karno di Omah Petroek itu sangat sesuai. Sebab, Bung Karno bukan hanya seorang politisi tetapi juga seniman. Dia bahkan mengaku sangat senang, karena diundang untuk meresmikan patung Bung Karno di tempat yang indah itu.

BACA JUGA: SD Muhammadiyah Kriyan Torehkan Prestasi Gemilang di MAPSI Tingkat Kabupaten, Apa Saja Prestasinya?

”Tidak mungkin kalau saya tidak mau datang ke tempat ini. Biasanya saya diundang pasti urusannya politik. Saya senang diundang di acara seperti ini. Ayah saya bukan hanya politisi, tetapi juga seniman. Sejak kecil saya diajari seni, umur lima tahun sudah diajari menari,” tuturnya, saat memberikan sambutan.

Megawati menjelaskan, Soekarno sengaja mengajari seni, khususnya menari kepada semua anak-anaknya, agar dapat mengolah rasa. Sebab, dalam menari ada ketukan dan gerakan-gerakan. Sedangkan untuk berganti gerak, biasanya menggunakan satu tanda tertentu.

”Kalau istilah Bung Karno, kepribadian di bidang budaya. Kalau yang kumpul budayawan, rohaniawan, itu baru cocok,” tandasnya.

Riyan