blank
Proses pemasangan Soko Utama Masjid Agung Kendal. Foto: Spw

KENDAL (SUARABARU.ID) – Empat saka guru atau tiang/pilar utama Masjid Agung Kendal dipasang kembali, setelah beberapa bulan terakhir dibongkar karena proses renovasi, Senin (21/08/2023).

Empat saka guru ini, merupakan peninggalan dari Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Ampel dan Sunan Gunung Jati. Pemasangan pertama, dimulai dengan pemasangan Soko dari Sunan Bonang.

Panitia renovasi pembangunan Masjid Agung Kendal, Sugeng Suprayitno, mengatakan, renovasi Masjid Agung Kendal memiliki tujuan untuk meningkatkan kenyamanan beribadah di masjid kebanggaan masyarakat Kabupaten Kendal. Selain itu, untuk mendukung penataan kawasan Alun-alun Kendal sebagai titik pusat kegiatan wilayah di Kabupaten Kendal.

Menurut Sugeng, pelaksanaan renovasi Masjid Agung Kendal yang terdiri dari dua lantai ini, telah dimulai peletakan batu pertama yang dilaksanakan pada tanggal 24 Desember tahun 2022 lalu, berarti sampai saat ini telah berlangsung selama kurang lebih delapan bulan.

“Persentase pelaksanaan fisik secara keseluruhan mencapai kurang lebih 25 persen dari total rencana pekerjaan konstruksi dengan anggaran rencana Rp 60 miliar,” kata Sugeng yang juga Staf Ahli Bupati Kendal ini.

Menurut Sugeng, khusus untuk item pekerjaan, yang dipilih dari dana hibah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Kendal tahun anggaran 2023, dan dari Yayasan Masjid Agung Kendal sebesar Rp 20 miliar.

“Persentase pelaksanaan sudah mencapai 56 persen, yang meliputi item pekerjaan konstruksi rangka baja bangunan masjid pada bagian sisi Utara, dan bagian pada sisi Selatan bangunan masjid. Konstruksi beton bertulang untuk kolom plat lantai satu, dan plat atap bangunan pada bagian Sisi Utara bangunan masjid, dan dinding luar bangunan pada bagian sisi Utara bangunan masjid,” ujar Sugeng.

Dikatakan, pelaksanaan pekerjaan ini, biaya dari dana hibah APBD Kabupaten Kendal tahun anggaran 2023, yang meliputi penyelesaian konstruksi rangka bangunan masjid pada bagian Selatan.

Harapan selanjutnya, acara keseluruhan pekerjaan renovasi Masjid Agung Kendal segera diselesaikan dengan sumber pembiayaan yang direncanakan, yaitu dari kas takmir Masjid Agung Kendal, sumbangan material dari masyarakat dan sumbangan-sumbangan lain yang tidak mengikat.

“Renovasi masjid ini sangat memperhatikan nilai historis dari Masjid Agung Kendal yang merupakan masjid tertua di Kabupaten Kendal. Komponen atau elemen penting bangunan masjid yang bernilai sejarah masih dipertahankan di antaranya Soko atau pilar utama, kusen, pintu dan jendela, mihrab dan mimbar,” paparnya.

Sekda Kendal, Sugiono menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap pengurus takmir masjid, panitia renovasi Masjid Agung Kendal, pihak ketiga dan semua pihak.

Sugiono mengatakan, PT Radik Jaya Kendal telah membantu renovasi pembangunan Masjid Agung Kendal ini, sebanyak 791 M3 beton yang semuanya akan diperkirakan menghabiskan 1.250 M3 beton hingga selesai.

“Insya Allah PT Radik Jaya Kendal akan membantu sampai selesai renovasi pembangunan Masjid Agung Kendal ini,”kata Sekda Kendal, Sugiono.

Sugiono menyatakan, renovasi pembangunan masjid Agung Kendal sudah dimulai sejak tanggal 24 Desember 2022 hingga sekarang.

Menurut Sugiono, sejarah bangunan Masjid Agung Kendal sejak berdiri, meskipun telah mengalami beberapa kali renovasi, pihak pengurus masjid tetap masih mempertahankan beberapa peninggalan asli dari bangunan masjid ini, yaitu tiang penyangga atau saka guru yang dibuktikan hari ini tiang utama dipasang kembali.

“Semoga pemasangan kembali saka utama bangunan Masjid Agung Kendal ini, dapat berjalan dengan lancar tepat selesai pembangunannya, sesuai dengan waktu yang telah ditentukan,”harap Sugiono.

Sugiono menyampaikan, masjid merupakan tempat beribadah dan pusat peradaban bagi umat manusia, dan pusat peradaban bagi umat Islam. Kemakmuran masjid, ditunjukkan oleh partisipasi dan aktivitas oleh umat Islam.

“Masjid selain menjadi sarana dan juga sebagai tempat untuk pendalaman ilmu agama, juga sebagai pusat dakwah dan pengembangan peradaban Islam,” ucap Sugiono.

Renovasi Masjid Agung Kendal adalah untuk memperbaiki bangunan masjid yang lebih representatif, selain itu juga untuk meningkatkan rasa nyaman dalam melaksanakan ibadah.

“Upaya penataan kawasan sekitar Alun-alun Kendal, adalah prioritas utama yang menjadi perhatian kami pemerintah Kabupaten Kendal, sehingga ada sinergitas dan keserasian antara kemegahan Masjid Agung Kendal dengan lingkungan sekitarnya,” papar Sugiono.

Pembangunan Masjid Agung Kendal ini, lanjut Sugiono, merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kabupaten Kendal tahun 2023, dan untuk mendukung pencapaian visi serta misi pembangunan Kabupaten Kendal.

Sugiono juga menyatakan, terdapat 10 dari total 12 program tahun 2023 yang sudah dan akan dilaksanakan, seperti salah satunya pembangunan renovasi Masjid Agung Kendal yang diperkirakan dengan anggaran sebanyak kurang lebih Rp 60 miliar.

Anggaran Rp 60 miliar ini, berasal dari hibah pemerintah Kabupaten Kendal Rp 20 miliar dari kas keuangan masjid Agung Kendal Rp 8 miliar, kemudian sumbangan masyarakat Rp 10 miliar, sumber lain yang tidak mengikat seperti perusahaan BUMD/ BUMN maupun swasta serta masyarakat dalam dan luar Kendal sebanyak Rp 22 miliar.

Sapawi