blank
Zakariya Anshori

JEPARA (SUARABARU.ID) – Zakariya Anshori mungkin bukan nama yang asing di kalangan aktivis, politisi, jurnalis maupun pegiat media sosial di Kabupaten Jepara. Juga dikalangan warga Nahdliyin. Sebab pria kelahiran Jepara 24 Nopember 1970 ini memiliki rekam jejak yang panjang di ormas keagamaan terbesar ini.

Demikian juga dikalangan Partai Kebangkitan Bangsa yang membuat ia tak lagi Golput dan tak pernah pindah ke lain hati sejak partai ini didirikan tahun 1998 lalu.

Sedangkan pengalaman berorganisasi anak pertama dari empat bersaudara putra pasangan Alm. H. Chamim dan Almh. Hj. Shofijah Saripan Jepara ini dimulai dari Pimpinan Ranting Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (IPNU) Kelurahan Saripan pada tahun 1987. Ia juga berkesempatan mengikuti Kongres IPNU di Makassar Sulawesi Selatan pada tahun 2000 sebagai delegasi PC IPNU Jepara.

Pada Kongres IPNU di Makassar itulah untuk pertama kalinya Kongres dibuka oleh Presiden Republik Indonesia yaitu KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan kepanjangan IPNU kembali menjadi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.

blank
Bersama Ketua DPW PKB Jawa Tengah KH. M. Yusuf Chudlori

Pada tahun 2000, Zakariya juga mendapatkan kepercayaan sebagai sekretaris Pimpinan Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) NU dan menjadi koordinator kabupaten pada program Perencanaan Partisipatif Penyusunan Program Desa (P4D) Pimpinan Pusat Lakpesdam NU.

Selanjutnya pada tahun 2005, Zakariya ditunjuk sebagai sekretaris Pimpinan Cabang Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (Lazis) NU Kabupaten Jepara dan pada tahun 2010, ia dipercaya sebagai Ketua Pimpinan Cabang Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) NU Kabupaten Jepara.

Selain berkiprah di IPNU dan beberapa lembaga NU, Zakariya juga sempat menjadi bagian dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Jepara pada saat dipimpin H. Mustaqim Umar dan H. Ahmad Jakfar.

Ia juga dikenal sebagai pembina Komunitas Motor Difabel Jepara (KMDJ), Ikatan Tuli Jepara (ITJ), Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (Gerkatin), Persatuan Tuna Netra Jepara (Pertuni) dan DPC Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kabupaten Jepara.

blank
Zakariya Anshori ( baju putih) bersama Gus Dur (duduk) dalam demo Anti PLTN di depan gedung DPRD Jepara 31 Agustus 2007

Pengalaman pengorganisasian masyarakat yang pernah dilakukan adalah Penolakan Rencana Pembangunan PLTN Muria sejak 1993 bersama Keluarga Jepara Yogyakarta (KJY), Forum LSM Yogyakarta dan No-Nukes Asia Forum.

Bahkan dalam gerakan penolakan PLTN itu Zakariya menggubah Shalawat Anti-Nuklir yang sering kali dilantunkan pada gerakan anti PLTN Muria bersama Persatuan Masyarakat Balong (PMB) dan Kraton.

Dalam isu dialog antar iman, Zakariya juga terlibat sejak masih menjadi bagian dari PC IPNU Jepara bersama Mudika Stella Maris dan GITJ Pemuda Jepara.

Selanjutnya tahun 2013 diminta memberikan pandangan NU terhadap pemeluk agama lain pada pentahbisan pendeta muda Danang Kristiawan. Juga upaya mediasi GITJ Dermolo yang melalui jalan panjang berliku.

Menurut Zakariya, dukungan dari istrinya Aminatur Rohmah yang juga menjabat Kepala MI Miftahul Huda Tegalsambi sangat besar. Juga dari ketiga anaknya Zada Tsabita Gelba (17 th, kelas XII MAN 1 Jepara), Esyqee Ahmad Kevin Natheq (13 th, Kelas VII MTs Matholiul Huda Bugel Kedung Jepara), Zeyada Shaviyatez Zackia (7 th, Kelas II MI Miftahul Huda Tegalsambi Tahunan Jepara).

Pendidikan

blank
Zakariya bersama komunitas Motor Difabel Jepara

Zakariya menempuh pendidikan mulai dari TK Tarbiyatul Athfal Saripan Jepara (1976), SD Al Islam Pengkol Jepara (1983), SMP Negeri 2 Jepara (1986), SMA Negeri 1 Jepara (1989) dan sempat kuliah di Departemen Geomorfologi dan Sumberdaya Lahan Jurusan Geografi Fisik Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Di samping itu, ia juga menamatkan Madrasah Diniyyah Awwaliyah Al Islam Jepara (1983) dan Madrasah Diniyyah Wustha Al Islam Jepara (1986), serta menjadi santri kalong mengaji kitab Fathul Qarib dan Tafsir Jalaalain kepada Allahu Yarham KH. Ahmad Jauhari di Pondok Pesantren Darut Tauhid Al Alawiyyah, Potroyudan Jepara.

Zakariya juga mengaji Kitab Kasifatus Saja syarah Safinatun Naja kepada KH. Syamsul Huda Al Hafidz di Pondok Pesantren Fadlu Robbi, Saripan Jepara. Selama kuliah di Yogyakarta, Zakariya juga mengaji di Pondok Pesantren Wahid Hasyim, Gaten Condong Catur Depok Sleman yang diasuh Allahu Yarham KH. Abdul Hadi.

Tak Lagi Golput dan Tak Pernah Pindah Lain Hati

blank
Zakariya dalam acara Kaderisasi PAC IPNU – IPPNU Kecamatan Tahunan

Sebagai aktivis partai yang kelahirannya dibidani oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yakni: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Jepara sejak dideklarasikan di Ciganjur 23 Juli 1998 lalu.

Ia pernah menjabat sebagai Divisi Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Jepara periode 1998-2002, Wakil Sekretaris Tanfidz DPC PKB Jepara periode 2002-2007, 2013-2015, 2015-2021, Wakil Sekretaris Syura DPC PKB Jepara periode 2007-2008, Sekretaris Tanfidz DPC PKB Jepara periode 2008-2013 dan Wakil Ketua Tanfidz periode 2021-2026.

“Sejak PKB dibidani kelahirannya oleh PBNU di tahun 1998, saya tidak golput lagi dan tidak pernah pindah ke lain hati”, katanya.

“Pada Pemilu Rabu 14 Februari 2024 yang akan datang adalah pemilu ke empat yang saya ikut sebagai calon anggota DPRD Jepara. Pada tahun 2004 saya memperoleh 1043 suara, tahun 2009 mendapat 560 suara dan pada 2019 memperoleh 615 suara. Perolehan suara ini murni tanpa money politics”, ujar Yankz, panggilan akrab Zakariya.

“Insya Allah, pada pemilu 2024 yang akan datang saya akan mengusung tagline Saatnya Satukan Suara Santri (4S) melalui Gerakan Arahkan Suara Santri Politisi (GASSPol)”, ujar Zakariya mantap.

Ia berharap, mudah-mudahan melalui GASSPol ini bisa menjangkau pemilih pemula terutama generasi Z yang saat lahir setelah kelahiran PKB, yaitu: mereka yang lahir antara tahun 1998 sampai 2006.

Berbekal pengalaman sebagai staf ahli anggota DPR RI 2004-2009 ia yakin dapat menjalankan tugas dan kewajiban anggota DPRD Jepara nantinya. “Penyusunan rancangan peraturan daerah (legal-drafting), penganggaran (budgeting) dan pengawasan (controlling) bukanlah hal baru,” terangnya.

Menurut Zakariya, pengalaman dalam mengawal penyusunan Perda Penyandang Disabilitas tahun 2019 dan Perda Fasilitasi Pesantren tahun 2022 tentu menjadi pengalaman yang sangat berharga

Sebagai upaya menjadikan pemilu berintegritas yang dapat melahirkan wakil rakyat yang jujur dan amanah, pada Pemilu 2024 nanti ia juga tidak akan merendahkan martabat pemilih dengan membeli suara mereka. Sebab suara pemilih sungguh tak ternilai, karena 1 suara sangat berarti bagi pembangunan dan masa depan Jepara “Namun tentu saja ada biaya politik yang perlu dikeluarkan,” ujar Zakariya

Saat ditanya tentang motivasinya untuk ikut dalam Pemilu Legeslatif 2024 nanti Zakariya mengungkapkan, hanya menjalankan perintah Ketua Syura DPC PKB Jepara KH. Moh. Rusydi dan Ketua Syura DPAC PKB Tahunan Kiai Rosif Arwani.

“Sampeyan nyaleg untuk memperjuangkan akidah Islam ahlussunnah wal jamaah an nahdliyyah dan mengawal turunan aturan teknis dari Perda Fasilitasi Pesantren dan keberlangsungan madrasah diniyyah,” tutur Zakariya menirukan perintah KH. Moh. Rusydi dan Kiai Rosif Arwani.

Zakariya Anshori yang dikenal sebagai aktivis yang kokoh memegang prinsip dan idealisme itu kini sedang menyusuri jalan menuju Pemilu Legeslatif tahun 2024 nanti. Ia berada di Daerah Pemilihan I Kabupaten Jepara. “Saya yakin pemilih sekarang sudah semakin cerdas dan pintar,” pungkas Zakariya Anshori

Hadepe