blank
Majelis GKJ Semarang Barat mengenakan peci dengan pin Garuda Pancasila, baju putih, dasi merah dan pendeta juga berpeci dengan pin Garuda Pancasila. Foto: wied

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kegiatan ibadah hari Minggu di Gereja Kristen Jawa Semarang Barat, selama bulan Agustus ini dengan nuansa kebangsaan. Di depan mimbar Gereja Induk di Jalan Hasanuddin, Semarang dipasang dua bendera merah putih.

Ibadah dengan nuansa kebangsaan ini dilaksanakan selama bulan Agustus, yang menjadi bulan penting bagi bangsa Indonesia, yaitu bulan diproklamasikannya Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945.

Sejak Minggu, 6 Agustus 2023 lalu, seluruh anggota majelis GKJ Semarang Barat dan para pelayan ibadah juga mengenakan peci hitam dengan pin Garuda Pancasila, dasi merah, atasan putih. “Seusai dengan kalender yang ditetapkan sinode, bulan Agustus adalah bulan kebangsaan, maka GKJ Semarang pun menyesuaikan.

Maka ada aksesori tambahan seperti bendera di mimbar, poster bernuansa kemerdekaan, dan majelis, pendeta serta pelayan ibadah mengenakan peci dengan pin Garuda Pancasila,” ujar Pendeta Sediyoko, dari GKJ Semarang Barat.

blank
Ibu Maria Sardjiah nembang Dhandhanggula didampingi Pdt. Didik Yulianto di tempat ibadah Mugassari, GKJ Semarang Barat. Foto: Yeni Ch

Selain itu, setiap mengawali ibadah juga jemaat bersama-sama menyanyikan lagu nasional. “Tanggal 6 Agustus lalu lagu Rayuan Pulau Kelapa, kemudian tanggal 13 Agustus hari ini lagu Indonesia Pusaka keduanya ciptaan komponis Ismail Marzuki,” ujar Pdt. Sediyoko.

Sedangkan untuk tanggal 13 Agustus hari ini, di dua tempat ibadah sesuai khotbah pada persembahan berupa tembang dan geguritan. Di tempat ibadah Gereja Induk Jalan Hasanuddin, sesuai khotbah yang disampaikan Pdt Drs Bambang Irianto, STh., M.Min. ada pembacaan geguritan (puisi berbahasa Jawa) oleh seorang anggota majelis, Penatua R. Widiyartono.

Sedangkan di tempat ibadah Mugassari, yang ibadahnya dipimpin Pendeta Didik Yulianto, diisi penampilan seorang warga jemaat Maria Sardjiah, dengan nembang Dhandanggula bertema perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah hingga mencapai kemerdekaan.

blank
Majelis GKJ Semarang Barat, R. Widiyartono membaca geguritan dalam ibadah di Gereja Induk GKJ Semarang Barat. Foto: dok wied

“Bu Maria menembang Dhandhanggula sebagai bawa lalu dhawah (dilanjutkan) dengan lelagon Sang Dwiwarna ciptaan Ki Nartosabdo,” ujar Widiyartono.

Sedangkan dia sendiri menyiapkan geguritan karyanya berjudul Wengi Pitulas Agustus (Tujuh Belas Agustus Malam), yang berisi renungan tentang apa yang dilakukan bangs aini, yang belum sepenuhnya jadi kenyataan.

Pendeta Didik Yulianto, dalam kesempatan terpisah juga mengatakan, pada hari Kamis sore 17 Agustus 2023 pukul 17.00 juga dilaksanakan ibadah/kebaktian peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-78 RI.

“Khotbahnya bertema Allah yang Pembebas, yang tentu saja berkaitan dengan kemerdekaan. Sebab, negara kit aini juga Merdeka, seperti tertulis dalam pembukaan UUD 1945 adalah atas berkat Rahmat Allah,” ujar Pdt Didik.

Dalam ibadah ini juga ada pujian kelompok paduan suara dan grup angklung, yang akan mengalunkan lagu-lagu nasional.

Wied