blank
Ganjar memberikan arahan dan masukan kepada warga dalam kegiatan 'Ngopi Bareng Gubernur', yang digelar di Gedung Serba Guna, Desa Mertasari, Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara. Foto: hms

BANJARNEGARA (SUARABARU.ID)– Warga Desa Mertasari di Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, menyambut antusias kehadiran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di kampungnya, Selasa (25/7/2023) malam.

Gubernur berambut putih itu sengaja meluangkan waktunya, untuk mendengarkan aspirasi warga, sekaligus memberikan solusi secara langsung lewat acara ‘Ngopi Bareng Gubernur’.

Warga pun antusias mengikuti dialog pada malam itu. Ganjar mendapat banyak aspirasi dari warga. Antara lain terkait perhatian kaum difabel, persoalan pupuk, pendidikan, hingga usulan pembangunan infrastruktur desa.

BACA JUGA: Masih Ada Problem dalam Program Pengentasan Kemiskinan Ekstrem

blank
Warga Desa Mertasari di Kecamatan Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, berebut bersalaman dengan Ganjar, saat acara ‘Ngopi Bareng Gubernur’ akan dimulai. Foto: hms

”Sebenarnya ini tradisi lama saya sebelum pandemi. Karena kalau kami bisa nginap di desa seperti ini, ngobrol, semua pasti akan ditanyakan. Bagaimana mengakses pendidikan, keluarganya tidak mampu, usulan pertanian, bantuan benih dan pupuk. Itu semua bisa dijelaskan, dan kita respon langsung,” ujar Ganjar.

Dari berbagai aspirasi itu, Ganjar pun ‘sat set’ untuk menyelesaikannya. Misalnya, ketika ada sanggar tari untuk kaum difabel yang meminta bantuan fasilitas make up, Ganjar langsung sigap, dan menyatakan siap memberikan bantuan.

Begitu pula dengan keluhan kelompok tani yang merasa kekurangan stok pupuk. Saat itu, Ganjar langsung menghubungi dinas terkait, untuk turut serta mencarikan solusi.

BACA JUGA: ISI Surakarta Gelar Sosialisasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

”Kami selesaikan satu per satu. Ternyata pupuk ditebus semua di depan, maka sudah habis di depan. Namun masih ada persoalan di pemupukan masa tanam kedua. Ya sudah, besok tim kami turun. Atau barangkali mereka pengin pupuk organik tapi tidak punya alat, kami bantu juga,” paparnya.

Dia berharap, melalui kegiatan ngopi bareng ini, dapat menginspirasi aparatur negara lain agar semakin peka dan mengerti, sekaligus mau mendengarkan aspirasi warga.

”Sehingga masyarakat teredukasi, pasti menarik dan ada hal yang baru. Masyarakat jadi tahu dan kami jadi lebih peka,” tandasnya.

Riyan