WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Wonogiri, Joko Santosa, mengimbau kepada masyarakat agar tidak bertindak sembrono dan harus berhati-hati terhadap api.
Terlebih dalam suasana kering di musim kemarau sekarang ini. Terhitung sejak Bulan Januari sampai dengan awal Bulan Juli 2023 ini, Damkar Pemkab Wonogiri telah melakukan pertolongan pemadaman sebanyak 16 kali. Ini artinya, di Kabupaten Wonogiri setiap bulan terjadi lebih dua kali lebih musibah kebakaran yang melibatkan Damkar.
Disamping melakukan pertolongan pemadaman pada musibah kebakaran, Damkar Pemkab Wonogiri juga melakukan pengundhuhan sarang lebah yang menbahayakan warga sebanyak 95 kali, dan menangkap ular yang masuk ke pemukiman warga sebanyak 25 kali.
Musibah kebakaran, kata Joko, dapat dipicu oleh tindakan sembrono atau kelalaian. Sebagaimana yang terjadi pada kebakaran rumah dapur milik Sulardi Minggu petang (9/7) kemarin misalnya.
Api Tungku
Rumah dapur milik warga Lingkungan Jatirejo RT 2/RW IX Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri, itu diamuk jago merah gara-gara api dari tungku dapur. Saat itu, pemilik tengah memasak air komboran (minuman air campur bekatul dan konsentrat) untuk ternak sapi dan kambing piaraannya.
Tanpa disadari, api tungku berkobar tidak terkendali . Dipicu oleh adanya tiupan angin, api berkobar tidak terkendali dan membakar bagian atap rumah dapur. Upaya memadamkannya mengalami kesulitan, karena di tempat tidak ada alat pemadam kebakaran. Juga tidak ada persediaan air dalam jumlah yang cukup.
Regu piket Damkar Pemkab Wonogiri yang dikontak, segera meluncur ke lokasi dengan membawa serta dua unit mobil brandweer. Komandan Regu (Danru)-III Damkar Wonogiri, Setyo Pamungkas, beserta 5 orang anggota, segera melakukan pemadaman sampai tuntas.
Tidak ada korban jiwa, piaraan sapi dan kambing Sularno selamat. Kobaran api tidak sampai menjalar ke rumah induk maupun ke pemukiman tetangga.
Bambang Pur