blank
SURVEY - Petugas kesehatan tengah memeriksa kaki seorang bocah saat melakukan sirvey. (foto: dinkominfo)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Kesehatan setempat beserta para kader di 14 Puskesmas mengadakan Rapid Village Survey (RVS) secara door to door, salah satunya di Kelurahan Jenggot, Senin (10/7/2023). Kegiatan yang rutin dilakukan setahun sekali ini sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan deteksi dini penyakit kusta.

Pengelola Program Kusta pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal menyampaikan bahwa, jajaran Dinkes memang setahun sekali terjun ke masyarakat langsung untuk melakukan penyisiran dan deteksi dini pencegahan dan pengendalian penyakit kusta di Kota Pekalongan. Mengingat, penyakit kusta di Jawa Tengah sudah mengalami eliminasi, tetapi di Kota Pekalongan sendiri belum, dimana angka prevalensinya masih cukup tinggi yakni 2, yang seharusnya kurang dari 1.

“Dengan adanya deteksi dini melalui kegiatan RVS door to door ini bisa diketahui penderita-penderita kusta baru yang nantinya bisa segera diobati dan mencegah tidak menularkan ke orang lain,” ucap Indayah.

Indayah menyebutkan, terhitung dari awal Januari-Juni 2023, sudah ada 20 orang penderita baru penyakit kusta yang ditemukan di Kota Pekalongan. Sementara, pasien kusta yang masih dalam pengobatan ada 64 orang.

“Ada 2 tipe penderita kusta yaitu kusta kering (PB : Pausi Basiler/kuman sedikit) dan kusta basah (MB : MultiBasiler/kuman banyak. Untuk PB diobati selama 6 bulan, bercak mati rasa dibawah 5, sedangkan tipe MB pengobatannya setahun. Kusta bukan peyakit karena kutukan, makanan maupun keturunan, melainkan kusta adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae, yang menyerang kulit dan jaringan saraf perifer serta mata dan selaput yang melapisi bagian dalam hidung,” terangnya.

Menurutnya, penularan kusta bisa melalui kontak kulit yang lama dan erat dengan pengidapnya. Lanjutnya, adapun sasaran RVS kusta ini dilakukan per wilayah puskesmas selama 1 bulan penuh hingga akhir Juli 2023 nanti.

“Sebenarnya kusta itu seperti TB atau Tuberkulosis, sama-sama menular tetapi angka penularannya sekitar 3 persen. Dengan memiliki daya tahan tubuh yang bagus, tentu seseorang tidak tertular. Dalam pelaksanaan RVS ini, sementara kita sudah menemukan 5 orang penderita baru kusta yakni di wilayah Kelurahan Krapyak, Medono, dan Jenggot, di luar 20 kasus baru hingga pertengahan tahun 2023 ini. Harapannya, ketika kegiatan ini dilakukan secara door to door, penderita kusta baru bisa segera tertangani dan tidak menularkan lebih meluas lagi,” tandasnya.

Nur Muktiadi