blank
Ganjar Pranowo (kelima dari kanan), menerima penghargaan dari BKKBN, atas upayanya mengatasi stunting. Foto: hms

PALEMBANG (SUARABARU.ID)– BKKBN memberikan penghargaan kepada Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh, terkait masalah kependudukan dan keluarga berencana. Termasuk di antaranya penurunan angka stunting.

Keduanya, selaku Gubernur dan Ketua Tim Penggerak PKK, dinilai kompak bekerja sama menurunkan angka stunting. Kolaborasi yang baik antara keduanya, telah membuahkan hasil yang signifikan.

Di akhir masa jabatannya, angka stunting di Jateng turun drastis hingga 51 persen. Pada 2018, angka stunting di Jateng tercatat sebesar 24,4 persen. Pada 2022, angka stunting di Jateng tinggal 11,9 persen. Capaian inilah yang membuat keduanya mendapatkan penghargaan.

BACA JUGA: 51 Peserta Audisi PB Djarum Melaju ke Tahap Karantina, Berikut Daftar Namanya

Dalam Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-30, yang digelar di Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023), Ganjar dan Atikoh menerima penghargaan dari BKKBN.

Gubernur berambut putih itu, mendapat penghargaan kehormatan dari Presiden Republik Indonesia, yakni Satya Lencana Wira Karya, yang diberikan Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin.

Sehari sebelumnya, Siti Atikoh juga mendapat penghargaan dari BKKBN. Ibu satu anak ini, dinilai berhasil memimpin TP PKK Jateng, dan aktif membina keluarga dan mendampingi para ibu, serta menurunkan stunting hingga tinggal 11,9 persen pada 2022, berdasarkan perhitungan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (ePPGBM).

BACA JUGA: Bos KSP Giri Muria Group Dijatuhi Vonis 13 Tahun Penjara dan Denda Rp 10 M

blank
Kedatangan Ganjar Pranowo di acara puncak Harganas di Banyuasin, Sumsel, disambut peserta untuk sekadar berfoto dan berjabat tangan. Foto: hms

”Saya menyampaikan terima kasih, karena kerja dari kawan-kawan yang bagus, kompak, terstruktur dan sistematis, sehingga kita bisa menurunkan angka stunting yang bagus,” kata Ganjar.

Politisi yang khas dengan rambut putihnya itu menerangkan, ada banyak program yang dilakukan, untuk menangani stunting di Jateng. Di antaranya, program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng).

”Itu program perhatian pada ibu hamil, memeriksakan sejak awal kehamilan, memberikan asupan gizi, kontrol terus menerus, sampai melahirkan. Setelah lahir, anak diberi ASI ekslusif, termasuk gizinya terus diperhatikan,” jelasnya.

BACA JUGA: Sinergitas TNI-Polri Wonogiri Membantu Korban Gempa Bumi

Ditambahkan dia, penanganan stunting tidak bisa dilakukan pemerintah semata. Oleh karenanya, Gubernur Jateng dua periode itu menyampaikan apresiasinya pada semua pihak, yang telah membantu.

”Saya ucapkan terima kasih, karena adanya keterlibatan swasta, BUMN dan BUMD. Jadi semuanya terlibat. Ini sebuah gotong royong yang cukup bagus, dan akan terus kita genjot, agar target penurunan tercapai. Menurut saya, itu tidak akan sulit,” pungkasnya.

Selain Ganjar, sejumlah kepala daerah lain juga mendapatkan penghargaan dalam acara itu. Untuk Provinsi Jateng, sejumlah bupati/wali kota juga mendapatkan penghargaan dari pemerintah.

Di antaranya Bupati Banyumas, Bupati Klaten dan Bupati Grobogan. Selain itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banyumas, juga mendapat penghargaan dalam acara ini.

Riyan