blank
KAMPUNG KB - Pemerintah Kota Pekalongan berusha mempercepat pembentukan kampung keluarga berkualitas (KB). (foto: dinkominfo)

KOTA PEKALONGAN (SUARABARU.ID) – Upaya mengejar penurunan angka stunting terus digenjot Pemerintah Kota Pekalongan dengan mempercepat pembentukan kampung keluarga berkualitas (KB) dan dapur sehat atasi stunting (Dashat) di seluruh wilayah kota Pekalongan. Setelah terbentuk 19 Kampung KB dan beberapa Dashat, Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB), kembali melaunching 10 kelurahan dari Kecamatan Pekalongan Barat dan Pekalongan Timur, bertempat di ruang Jlamprang, kantor Setda setempat, Kamis (6/7/2023).

Kegiatan tersebut dibuka oleh Plh Setda Kota Pekalongan, Anita Heru Kusumorini, turut hadir kepala Dinsos-P2KB, Yos Rosidi dan bertindak sebagai narasumber diantaranya ketua I TP PKK Kota Pekalongan, Istiqomah, kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto dan ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Pekalongan, Ismanto.

Usai membuka kegiatan tersebut, Anita berharap dengan adanya kampung KB di masing-masing kecamatan, tidak hanya kaitannya dengan keluarga berencana tetapi juga terkait dengan pembangunan manusia Indonesia supaya ke depan lebih berkualitas. “Tentunya bagaimana menjadi manusia berkualitas sudah dimulai persiapkan sebelum lahir, kita siapkan mulai dari calon pengantin, ibu yang masih hamil, termasuk anak ketika sudah lahir, supaya asupan gizinya tercukupi, terpenuhi supaya menjadi manusia Indonesia berkualitas,” tutur Anita.

Ia ingin hadirnya kampung KB secara bertahap di semua kecamatan dan kelurahan diharapkan bisa mendukung penyelesaian permasalahan stunting di kota Pekalongan. “Di samping KB kita juga launching Dashat, mudah-mudahan diluncurkannya kecamatan Pekalongan Utara dan Barat membantu menurunkan angka stunting di wilayah tersebut dan membawa angka stunting kota Pekalongan di bawah rata-rata nasional dan provinsi, karena kita wilayahnya tidak terlalu luas dan berpenduduk lebih sedikit, semoga masalah stunting bisa teratasi,” tandasnya.

Sementara itu, Yos mengatakan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan tidak bisa bekerja sendiri, harus dibersami OPD penanggung jawab pelayanan terkait, sektor lembaga non pemerintah, hingga unsur masyarakat. Ia menyebutkan di tahun 2023 sebelumnya telah di launching 3 kelurahan yaitu Kelurahan Klego dan Kelurahan Kauman, Kecamatan Pekalongan Timur dan Kampung KB Kelurahan Kuripan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan.

“Hari ini kegiatan kedua untuk launching kampung KB tahun 2023, ada 10 kelurahan, dari Kecamatan Pekalongan Barat antara lain Kelurahan Medono, Podosugih, Tirto, Pringrejo dan Bendan Kergon, kemudian dari Kecamatan Pekalongan Utara semua keluarga kita bentuk, Kelurahan Kandang Panjang, Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak dan Degayu,” katanya.

Setelah launching, Yos berperan supaya masing-masing kampung KB bisa melaksanakan kegiatan dimulai dari pendataan awal, analisis situasi, inventarisasi permasalahan, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan termasuk channeling dengan OPD terkait untuk diintegrasikan dan dikonvergensikan menjadi program Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), “Semua program OPD kami upayakan masuk ke dalam implementasi kampung KB agar kualitas keluarga bisa unggul dari sektor mulai sandang, pangan, papan dan kesehatan,” sambung Yos.

Dalam kegiatan tersebut juga dilaksanakan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita berisiko stunting, calon pengantin (Cantin) wanita dan ibu hamil, harapannya mereka bisa meniru menu makanan yang berikan untuk mencukup kebutuhan nutrisi tubuh.

Nur Muktiadi