blank
Ilustrasi. Foto: Pixabay

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Sikat gigi merupakan alat pembersih untuk membersihkan gigi yang terdiri dari kepala sikat gigi, tangkai sikat gigi, bentuk bulu sikat gigi dan bulu sikat gigi yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai daya pembersih sesuai dengan keadaan mulut, tanpa menimbulkan luka pada mukosa mulut.

Memberikan perlindungan gigi dan mulut secara optimal. Membersihkan gigi hingga ke sela-sela sehingga mencegah penumpukan plak penyebab karang gigi. Mencegah bau mulut dan gigi berlubang.

Sikat gigi yang bagus harus memiliki ukuran ‘kepala’ yang sesuai dengan bentuk dan kondisi mulut. Namun pada dasarnya, kepala sikat yang kecil adalah yang terbaik karena dapat menjangkau hingga ke bagian gigi belakang. Tidak hanya dari segi ukuran, tapi juga bentuk atau penampang kepala sikat gigi.

Sikat gigi merupakan benda yang wajib ada di kamar mandi. Benda ini sangat esensial untuk membantu menjaga kesehatan gigi dan mulut. Namun, apakah selama ini cara penyimpanan sikat gigimu sudah tepat?

Meskipun kecil dan terlihat sepele, sikat gigi perlu diperhatikan cara penyimpanannya. Jika metode penyimpanannya salah, bisa-bisa sikat gigimu menjadi sarang bakteri. Dilansir dari Hello Sehat, inilah 4 cara yang tepat untuk menyimpan sikat gigi.

1. Jangan simpan dekat toilet

Menyimpan sikat gigi di dekat lubang pembuangan seperti wastafel dan toilet merupakan hal yang tidak tepat untuk dilakukan. Sikat gigi bisa berpotensi terkena kotoran, air kotor, dan sisa sabun yang memercik ke segala arah.

Cipratan kotoran dari wastafel dan toilet bisa menempel pada sikat gigi yang menyebabkan bulu-bulu sikat gigi dapat terkontaminasi oleh bakteri. Agar terhindar dari penyakit, sebaiknya hindari menyimpan sikat gigi di depat toilet maupun wastafel.

2. Simpan di tempat terbuka

Meletakkan sikat gigi dalam wadah tertutup akan membuat bulu sikat menjadi lembap. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko sikat gigimu menjadi sarang jamur dan bakteri. Menggunakan sikat gigi dengan penutup/helm juga memiliki risiko yang sama.

Jika sikat gigi sudah terkontaminasi bakteri, hal itu dapat memperparah penyakit flu, sariawan, atau penyakit tenggorokan. Oleh karena itu, simpan sikat gigimu dalam tempat terbuka agar tetap kering dan bebas jamur.

3. Simpan terpisah dengan sikat gigi lain

Menyimpan sikat gigi di tempat yang sama dengan sikat gigi orang lain memiliki efek bahaya yang sama dengan berbagi sikat gigi. Menyimpan sikat gigi bersamaan akan memungkinkan bulu sikat saling menempel dan menyebabkan kontaminasi silang yang akan meningkatkan risiko perpindahan bakteri.

Oleh karena itu, mulai sekarang, simpanlah sikat gigimu secara terpisah. Apabila terpaksa menyimpan dalam satu tempat yang sama, pastikan untuk memberi jarak agar bulu sikat gigimu tidak bersentuhan dengan bulu sikat lainnya.

4. Simpan dengan posisi tegak

Menyimpan sikat gigi yang benar adalah dengan meletakkannya dalam posisi tegak menghadap ke atas, dengan bulu sikat berada di atas. Hal ini bertujuan agar bulu sikat gigimu mendapatkan sirkulasi udara yang baik.

Selain itu, menyimpan sikat gigi dalam posisi tegak juga menjaga agar sikat gigi tetap kering karena sisa air yang ada dalam bulu sikat gigi bisa mengalir turun, sehingga mencegah tumbuhnya jamur serta bakteri.

Itulah 4 cara menyimpan sikat gigi yang benar. Selain memperhatikan cara penyimpanan, pastikan juga untuk rutin mengganti sikat gigi setiap tiga hingga empat bulan sekali.

Claudia