blank
Muhdhor S.Pd, selaku narasumber

SEMARANG (SUARABARU.ID) – MGMP Tata Busana SMK Provinsi Jawa Tengah kembali mengadakan kegiatan pengembangkan kompetensi anggota komunitasnya. Bekerjasama dengan SMK Ibu Kartini Semarang dan komunitas Asosiasi Ahli Desain, Pola, Marker Garmen Indonesian (ADPMGI) Jateng telah diselenggarakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Teknologi AI dalam Pembelajaran.

Kegiatan yang dilakukan secara daring pada hari Sabtu (1/7-2023) ini menghadirkan narasumber tunggal, Muhdhor, S.Pd guru digital SMK Ibu Kartini Semarang yang juga seorang youtuber, penulis buku dan juga seorang guru penggerak. Kegiatan yang diikuti oleh 77 guru Tata Busana dari Jateng, Jatim dan Pekanbaru ini dibuka oleh Ketua MGMP Tata Busana Provinsi Jawa Tengah Indria Mustika.

blank

Menurut Indria Mustika, tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru tata busana agar dapat mengenal dan memanfaatkan teknologi AI dalam proses pembelajaran di kelas. “Sebab dengan kecerdasan buatan dapat diciptakan dan dihadirkan konten pembelajaran yang cerdas, adaptif, dan disesuaikan dengan kebutuhan individu siswa,” ujarnya

“Karena desain busana bergerak cepat, maka guru Tata Busana harus selalu meningkatkan kompetensi profesional sebagai guru produktif, salah satunya dengan mengembangkan kecerdasan buatan dalam proses pembelajaran,” terang Indria Mustika yang juga guru SMKN 2 Jepara

blank
Peserta pelatihan secara daring

Sementara Muhdhor, guru digital SMK Ibu Kartini Semarang yang juga seorang youtuber dan penulis buku dalam presentasinya mrenjelaskan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah bidang ilmu komputer yang dikhususkan untuk memecahkan masalah kognitif yang umumnya terkait dengan kecerdasan manusia, seperti pembelajaran, pemecahan masalah, dan pengenalan pola.

Karena itu kecerdasan buatan ini bisa di manfaatkan untuk meningkatkan pengetahuan para guru produktif. Sebab dengan AI ini bisa mencari sebagian besar informasi yang dibutuhkan. “Bahkan AI bisa dimanfaatkan untuk membantu pembelajaran seperti menyusun modul ajar, membuat buku ajar, membuat Vidio Tutorial, dan juga tugas yang lain,” terang Muhdhor

Ia juga menjelaskan, pemanfaatan Artificial Intelligence dalam pendidikan dapat memberikan peluang bagi siswa untuk menyerap pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensinya masing-masing. Personalisasi pembelajaran seperti ini memungkinkan siswa untuk belajar sesuai dengan tingkat kemampuan dan kecepatan belajarnya sendiri.

“Melalui AI dapat dikumpulkan dan dianalisis data tentang kebutuhan, preferensi, dan kemajuan individu siswa,” terang Muhdhor.

Dengan informasi yang diperolehnya, kecerdasan buatan kemudian dapat digunakan oleh guru menyediakan pengalaman pembelajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap siswa. “Di sinilah kita dapat memetik manfaat AI dalam merancang kegiatan pembelajaran bagi siswa,” ujar Muhdhor. Intinya guru harus mau meningkatkan kompetensi nya, terutama dalam penguasaan AI, karena siswa kita sudah mulai mengenal AI, pungkasnya

Hadepe – Indria Mustika