BLORA (SUARABARU.ID) — Secara rutin wilayah Blora selatan, Kepolisian Sektor (Polsek) Jati, Polres Blora, Polda Jawa Tengah gelar program Jumat Curhat yang merupakan program rutin dan prioritas Kapolri.
Kali ini Jumat Curhat berada di rumah warga dukuh Gadung Desa Kepoh, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. Jumat, (23/6/2023).
Hadir dalam kesempatan tersebut masyarakat Dukuh Gadung Desa Kepoh, Kecamatan Jati yang didominasi oleh Ibu-ibu Rumah Tangga (RT), sedangkan dari Polsek Jati yakni Kapolsek Jati, Iptu Subardi dan Bhabinkamtibmas Bripka Munaji.
Acara Jumat Curhat tersebut, dibuka langsung oleh Kapolsek Jati membahas situasi kamtibmas terkini hingga persiapan even akbar yakni pemilihan Kepala Desa Kepoh yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2023 mendatang.
Kapolsek Jati, Iptu Subardi menekankan kepada semua elemen masyarakat agar turut serta menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungannya masing-masing.
“Karena pada hakikatnya jika kamtibmas kondusif masyarakat akan semakin produktif,” kata Iptu Subardi.
Terkait pelaksanaan pilkades, lanjut Iptu Subardi, Desa Kepoh, Kecamatan Jati yang tinggal menghitung hari diharapkan semua bijaksana dalam berpolitik, kacah Pilkades.
Elpiji 3 Kilogram Mahal
“Apa pun makanannya minumnya teh botol, apa pun pilihannya tetap bersaudara, tetap bersatu,” ujar Iptu Subardi sembari bercanda dengan masyarakat, disambut tawa ibu-ibu dukuh Gadung.
Pada kesempatan itu, seorang warga dukuh Gadung Desa Kepoh ikut Jumat curhat, Jumiatun mengeluhkan akhir-akhir ini sulit mendapatkan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi.
“Kalaupun ada harganya melambung tinggi pak,”ucap Jumiatun.
Menurut Kapolsek Jati, Iptu Subardi menjelaskan kepada masyarakat desa Kepoh bahwa kelangkaan gas elpiji 3 kilogram bersubsidi adalah adanya disparitas harga yang sangat njomplang antara gas elpiji 3 kilogram dengan gas elpiji 12 kilogram.
“Akibat disparitas harga, banyak pengguna gas elpiji 12 kilogram berpindah menjadi pengguna gas elpiji 3 kilogram,” jawab Iptu Subardi, Kapolsek Jati.
Kapolsek Jati menegaskan bahwa gas elpiji 3 kilogram sebenarnya hak-nya warga miskin atau warga berpendapatan di bawah Rp 1,5 Juta per bulan.
“Sebaiknya warga yang mampu, kembali menggunakan gas elpiji 12 kilogram saja,” tandas Iptu Subardi.
Kudnadi Saputro