SALATIGA (SUARABARU.ID) – Program Magister dan Doktor Studi Pembangunan Fakultas Interdisiplin (FID) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) bersama School of Geoscience University of Sydney mengadakan kegiatan Sekolah Lapangan Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan.
Kegiatan berlangsung selama kurang lebih dua pekan, Senin (12/06/2023) hingga Senin (26/06/2023). Sustainable Development Postgraduate Field School sendiri merupakan program yang dikelola Center for Sustainable Development Studies (CSDS) di bawah naungan FID.
Salah satu kegiatan dalam program tersebut adalah Tutorial Discussion yang diselenggarakan Kamis (16/05/2023) di Ruang 505 Gedung G UKSW. Dosen FID Rio Giovano Setiawan, S.Pd., M.Si., sekaligus Field Translator acara menuturkan bahwa kegiatan diskusi ini merupakan wadah untuk bertukar ilmu dan pola pikiran terkait dinamika sosial masyarakat yang sudah diamati mahasiswa peserta program.
Berikan kontribusi
Rio Giovano Setiawan menambahkan bahwa rangkaian kegiatan dalam program ini bertujuan untuk mempelajari kebijakan yang berkelanjutan melalui dinamika yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu dinamika yang diperbincangkan dalam kegiatan diskusi ini adalah banjir rob yang terjadi di beberapa daerah di Semarang.
Sebelum kegiatan diskusi, mahasiswa telah mengamati banjir rob di Semarang secara langsung dan mendengarkan paparan dinas setempat atas permasalahan tersebut. Kemudian, kegiatan diskusi ini dilakukan untuk memetakan cara terbaik untuk memecahkan solusi permasalahan tersebut.
“Kami harus melihat dinamika yang ada dengan berbagai kacamata, karena mengkaji permasalahan tidak cukup dengan satu ilmu saja. Dengan diskusi ini kami dapat melihat lebih jauh keadaan dan memberikan kontribusi bagi masyarakat,” imbuhnya.
Berbagai kegiatan
Selain kegiatan diskusi, mahasiswa menghadiri kuliah yang melibatkan banyak ahli di bidang terkait dan berpartisipasi dalam kelompok diskusi berbasis bacaan yang mengkaji kerangka teori pengelolaan sumber daya alam dan mata pencaharian pedesaan.
Peserta juga akan diajak menghadiri pertemuan dengan para pemangku kepentingan, guna membahas tantangan kritis dalam mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Mereka juga akan melakukan penelitian lapangan, yang mencakup fokus grup dan wawancara dengan warga, serta tinggal bersama masyarakat desa.