blank
Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri atas mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menggelar Kampanye Batik bertemakan ''Mari Mengenal Batik'' di Car Free Day (CFD) Simpang Lima Kota Semarang, baru-baru ini.(Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengabdian kepada Masyarakat yang terdiri atas mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Semarang (USM) menggelar Kampanye Batik bertemakan ”Mari Mengenal Batik” di Car Free Day (CFD) Simpang Lima Kota Semarang, baru-baru ini.

Tim PkM USM terdiri atas Ketuai Nova Alya Syahrani dan anggota Nasrul Maulana Bias Octavia Fernanda, Ardiansyah Cahya Putra, dan Kefas Budi Harnanto.

Ketua pelaksana, Nova Alya Syahrani mengatakan, kegiatan yang diikuti 20 orang ini bertujuan memberikan penyuluhan mengenai seberapa kaya negara Indonesia akan budaya batik.

”Selain untuk pemenuhan tugas, kegiatan ini kami adakan untuk mengingatkan dan memperlihatkan bahwa batik tidak sekuno itu, banyak hal yang bisa dieksplor dari batik,” ujarnya.

Menurutnya, nilai budaya di kalangan anak muda sudah hampir terlupakan. Banyak yang beranggapan memakai batik adalah kuno dan tidak fashionable.

”Kami mengemas kampanye ini menjadi kegiatan fashion show baju batik yang didesain alumni USM. Kami juga mengenalkan mainan tradisional, makanan tradisional, lagu daerah, serta motif dan makna batik,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung, Dinda mengatakan, penting untuk membuka pandangan tentang kebudayaan lokal agar tidak luntur.

”Menurut saya kegiatan ini sangat bermanfaat, khususnya untuk anak-anak generasi muda zaman sekarang, karena untuk menjaga kelestarian budaya tidaklah mudah,” ujarnya.

Dia mengapresiasi insiasi mahasiswa USM agar banyak orang terinspirasi dan ikut mengenali dan melestarikan budaya tradisional yang mulai tergerus jaman.

”Dari kegiatan ini saya jadi tahu ada banyak motif batik tradisional, sebelumnya saya hanya tahu motif mega mendung,” ungkapnya.

Muhaimin