SEMARANG (SUARABARU.ID) – Ada berbagai macam masalah dalam sebuah hubungan yaitu ketidakpercayaan terhadap pasangan yang membatasi pasangan untuk berkembang. Salah satunya terdapat aturan yang dinilai terlalu mengekang, seperti mengharuskan untuk melakukan segala sesuatunya harus dengan pasangan. Hal ini berdampak tidak baik juga, karena tidak bisa menambah relasi dan mengeksplor dunia luar.
Hal itu diungkapkan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Pusat Informasi dan Layanan Konseling Universitas Semarang (UKM Pilus USM), Oktavia Nurismawati saat menjadi narasumber dalam Talkshow ”Kudengar” (Kuliah Keadilan dan Kesetaraan Gender) edisi minggu pertama Juni di Radio USM Jaya FM yang membahas kesetaraan dalam suatu hubungan yang dikemas dengan tema “Equal Roles In Relationship” pada (7/6).
Menurut mahasiswa Psikologi USM yang sering disapa dengan Okta, ada berbagai macam masalah, salah satunya membatasi gerak pasangan yang berdampak pada perkembangan seseorang.
”Kesetaraan dalam hubungan diartikan sebagai saling menghargai terhadap keputusan dan pendapat dari pasangan masing-masing. Sebuah hubungan sehat tidak adanya permasalahan melainkan cara-cara untuk menyelesaikan masalah dengan solusi yang telah dikomunikasikan secara baik-baik oleh pasangan.
”Kunci dari hubungan yang setara di antaranya pasangan yang saling support, tumbuh bersama, saling menghargai, saling mendukung, menjaga, melindungi, serta menjalankan komunikasi yang baik dan mendengarkan saat pasangan saling bercerita satu sama lain,” katanya.
Pada penghujung acara talkshow yang dipandu oleh Pandu Chan dan Putri Sabila itu, Okta memberikan pesan bagi pasangan yang sedang maupun akan menjalani suatu hubungan untuk menjadi pasangan yang merasa dibutuhkan, perempuan dan laki-laki akan saling membutuhkan dalam kesetaraan dalam sebuah hubungan.
”Pesan saya, jadilah merasa dibutuhkan sebagai bagian dari kebutuhan. Perempuan dan laki-laki saling membutuhkan dalam kesetaraan. B.J.Habibie pernah mengatakan kepada istrinya Ainun yaitu orang-orang mengira akulah kekasih yang baik bagimu, namun tanpa orang sadari bahwa sebenarnya kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Jadi, daripada merasa paling benar, lebih baik saling mengisi dan menyempurnakan,” tuturnya.
Muhaimin