blank
Ganjar saat menyapa anak- anak di pinggir jalan. Foto: Spw

KENDAL(SUARABARU.ID) – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyerahkan bantuan kepada sejumlah warga yang ada di dua desa, yakni Desa Sidorejo Brangsong dan warga Kelurahan  Karangsari, Kamis(08/06/2023).

Bantuan tersebut untuk beberapa sektor baik untuk desa, rumah tak layak huni(RTLH) bantuan petani, bayi penderita stunting dan bantuan rumah ibadah.

Ganjar Pranowo mengatakan, saat ini minggu pertama di bulan Juni 2023. Harapannya, dengan diberikannya bantuan, seluruh anggaran dari negara untuk daerah, betul- betul dilaksanakan dengan cepat, karena bantuan ini dapat menjadi stimulan untuk pertumbuhan ekonomi.

Ngiras ngirus sambil melihat bantuan yang diberikan, pemda punya sendiri APBD, dan desa punya anggaran sendiri, kami coba cek, apakah pertama, progresnya betul- betul cukup bagus atau tidak. Kedua, apakah anggaran ini tepat sasaran atau tidak, yang ketiga apakah bantuan yang diberikan ini bisa mendapatkan nilai lebih sebagai sebuah program, yang sengaja kami disain agar nilainya bagus atau tidak,” ujar Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga meminta target- target yang sudah direncanakan oleh kabupaten, desa maupun dari provinsi, bisa tercapai di akhir tahun ini, makanya dia mengambil di tengah- tengah bulan Juni ini agar tidak terlambat.

“Biasanya, orang mengejarnya di bulan September, baru dikebut. Sekarang mumpung masih bulan Juni, cepet dikebut, diselesaikan  agar kemudian anggaran yang disediakan betul- betul bisa efektif dan sampai ke masyarakat,” tegas Ganjar.

Ganjar juga berpesan, bantuan jangan dikorupsi agar kualitasnya bagus. Seperti tadi petani kopi, kami bantu agar hasilnya bagus, namun dia mempunyai problem bagaimana dia memasarkan. “Tapi saya suka, karena integritasnya bagus. Yang penting kualitas karena kopinya tidak dicampur,” terangnya.

Sementara terkait angka kemiskinan yang ada di Jawa Tengah, Ganjar mengaku, akan menggenjot untuk melakukan pengurangannya agar angka kemiskinan menurun.

“Beberapa tahun terakhir, kami bisa menurunkan angka kemiskinan lebih banyak, tapi karena ada pandemi Covid-19, tidak bisa dipungkiri angka kemiskinan meningkat lagi,”ujar Ganjar.

Sapawi