SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah belum lama ini menggelar focus group discussion, capacity building dan on site visit guna memperkaya khazanah pengendalian inflasi pangan.
Kegiatan yang diadakan di akhir Mei 2023 tersebut berbarengan dengan kunjungan studi banding dari TPID Provinsi Sulawesi Selatan dan TPID Provinsi Aceh dengan pembahasan utama yang diangkat mengenai penjajakan Kerja Sama Antar Daerah (KAD).
“Selain penjajakan soal Kerjasama Antar Daerah (KAD) juga membahas tentang peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pangan di Jawa Tengah dalam program pengendalian inflasi di daerah,” kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra.
Dirinya menjelaskan, penerapan KAD dinilai dapat menjadi solusi atas persoalan produksi musiman dan disparitas harga pangan. Oleh karena itu, kunjungan dimaksud sekaligus bertujuan untuk melakukan penjajakan KAD antara TPID Jateng, TPID Provinsi Sulawesi Selatan dan TPID Provinsi Aceh, terutama untuk komoditas bawang merah.
Dalam kunjungan ke salah satu kelompok tani champion bawang merah di Brebes, selain pemenuhan bibit bawang merah dan replikasi model bisnis hulu-hilir, juga diusulkan aspek kerjasama transfer teknologi penyimpanan stok bawang merah menggunakan mesin controlled atmosphere storage (CAS) serta hilirisasi produk bawang merah berupa bawang merah pasta dan krispi.
“Untuk mewujudkan KAD di antara ketiga Provinsi tersebut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia di setiap wilayah, sebagai bagian dari TPID, siap menjadi mitra strategis dan memfasilitasi agar kerja sama tersebut dapat dijalankan agar inflasi pangan di daerah dapat dikendalikan,” katanya.
Selanjutnya, fasilitas distribusi dan peran serta BUMD pangan dalam operasi pasar juga menjadi kunci pengendalian inflasi pangan di Jawa Tengah, sebagaimana yang disampaikan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah, Ndari Surjaningsih.
Keberhasilan program fasilitas distribusi pangan di Jawa Tengah salah satunya didukung oleh program kerja reguler yang telah dianggarkan pada APBD Provinsi Jawa Tengah.
Selain itu, melalui Perda Provinsi Jawa Tengah No.6 Tahun 2022, peran PT Jateng Agro Berdikari (JTAB) sebagai BUMD pangan semakin meningkat dan juga menjadi kunci keberhasilan pengendalian inflasi pangan di Jawa Tengah.
Direktur PT JTAB, Totok Agus Siswanto, menyampaikan bahwa perubahan entitas dan fokus bisnis perusahaan ini menjadi krusial untuk memperluas ruang gerak BUMD pada program-program pengendalian inflasi pangan di Jawa Tengah.
“Melalui pertemuan ini, diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi dan koordinasi antar-TPID dalam menjaga kestabilan harga pangan secara nasional, sehingga sasaran angka inflasi nasional sebesar 3 1% pada 2023 dapat tercapai,” katanya.
Hery Priyono