blank
Ngaji budaya dalam festival Memeden Gadu di Desa Kepuk Jepara.

JEPARA (SUARABARU.ID)- Bungkus atau casing dalam suatu kegiatan itu penting, tapi yang lebih penting ialah menghilangkan sesuatu yang kurang pas diterapkan dalam kegiatan tersebut, itulah kutipan dari Prof. Dr. H. Ihsan.

Pendapat ini mengemuka pada acara Ngaji budaya, Minggu, (4/6/2023). Ngaji budaya ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan di malam terakhir festival memeden gadhu tahun ini.

“Nilai budaya itu bukan hal yang musyrik, kalian membuat festival memeden gadhu bukan bearti kalian menyembahnya kan?, jadi kita itu harus memahami betul-betul tentang budaya dan agama” Tutur Ihsan, selaku ketua MWCNU Bangsri.

Prof. Dr. H. Ihsan menghimbau kepada masyarakat yang hadir dalam acara tersebut  untuk lebih memahami makna dari memeden gadhu.

“Filosofinya kan memeden gadhu ini dulu untuk menakut-nakuti burung yang suka makan padi di Sawah. Kalau sekarang kan sudah banyak obat-obatan untuk membasmi hewan-hewan yang merugikan padi, namun kita lihat sisi positifnya. Dari memeden gadhu ini adalah upaya yang ramah lingkungan” tambahnya.

Prof. Dr. H. Ihsan tidak menampik jika budaya Nusantara mulai terkikis seiring perkembangan zaman. Ini karena budaya leluhur yang punya filosfi dan makna mendalam sudah mulai ditinggalkan karena minimnya orang-orang yang mau dan ingin melestarikan.

Karena hal itulah, Prof. Dr. H. Ihsan memberikan pesan kepada masyarakat untuk selalu istiqomah dalam menjalankan tradisi dan budaya lokal setempat. Dan teruslah istiqomah dalam mengajari generasi-generasi yang akan mendatang.

ua/galuh